Selular.ID – Apple dilaporkan mengirimkan 600 ton iPhone dalam waktu cepat untuk mengalahkan tarif.
Peraturan terbaru menaikan perubahan tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, membuat industri teknologi kelimpungan, terutama Apple.
Industri teknologi, yang bergantung pada tenaga kerja dari seluruh dunia, berada dalam posisi yang unik dengan tarif yang terus membayangi, dan solusi Apple untuk masalah ini adalah dengan mendapatkan sebanyak mungkin iPhone di Amerika Serikat sebelum semuanya terjadi.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Apple diduga telah mengirim 600 ton iPhone (diperkirakan sekitar 1,5 juta unit) dari India ke AS sejak Maret.
Produksi di India dilaporkan meningkat menjelang tanggal awal tarif yang ditetapkan untuk menimbun perangkat. Reuters melaporkan sebuah sumber mengklaim Apple ingin mengalahkan tarif.
Di India, terdapat tiga pabrik secara total, yang dibagi antara dua pemasok utama, Foxconn dan Tata.
Pabrik Foxconn dilaporkan beroperasi pada hari Minggu, untuk meningkatkan produksi sebelum tarif diberlakukan.
Apple sebelumnya bergantung pada produksi dari Zhengzhou, Tiongkok, tetapi telah mengalihkan sebagian besar fokusnya ke India, yang juga memiliki operasi manufaktur besar.
Namun, pengalihan produksi ini tidak akan sepenuhnya menyingkirkan Apple dari negara-negara yang terkena tarif, dan mengimpor iPhone dalam jumlah besar kemungkinan hanya taktik mengulur waktu hingga rencana yang lebih baik, atau kesepakatan tarif, muncul.
Menimbun jutaan iPhone untuk dijual di masa mendatang berarti Apple dapat menghindari mengenakan biaya lebih untuk teknologinya selama mungkin.
iPhone 14 kemungkinan akan dihentikan produksinya pada bulan September tahun ini, dengan kemungkinan akan hadirnya iPhone 17, jadi produksinya masih belum jelas.
Baca juga : Imbas Tarif Impor Besar-Besaran, Pelanggan Berbondong-bondong Membeli iPhone