Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Bos Telegram Pavel Durov Sebut WhatsApp Sebagai Peniru Amatir

BACA JUGA

SELULAR.ID – Pendiri aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov, mengritik tajam pesaingnya, WhatsApp sebagai aplikasi yang terus meniru perusahaannya. Durov bahkan terang-terangan bahwa WhatsApp menjadi aplikasi peniru amatir, bahkan imitasi yang murahan.

Usai kembali lagi ke Dubai dari Perancis, Durov dalam update di channel Telegramnya mengatakan WhatsApp mati-matian meniru berbagai macam fitur yang disediakan perusahaannya. Namun, meski diimitasi oleh pesaing, Durov optimis Telegram tetap tumbuh.

Durov juga menuding WhatsApp melakukan kampanye publik relation (PR) yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan Telegram. Sayangnya, Telegram justru terus mengalami pertumbuhan pengguna yang berdampak pada pendapatannya.

“Di depan kami ada WhatsApp, sebuah imitasi murahan dan lemah dari Telegram. Selama bertahun-tahun, mereka mati-matian mencoba meniru inovasi kami sambil membakar miliaran dolar untuk lobi dan kampanye PR guna menghambat kami. Mereka gagal. Telegram tumbuh, menjadi menguntungkan, dan tidak seperti pesaing kami, (Telegram) tetap independen,” ujar Durov mengutip Techcrunch.

Baca juga: Cara Transfer atau Ekspor Chat dari Aplikasi WhatsApp ke Telegram

Durov sendiri sempat mendapatkan hukuman kurungan selama beberapa hari di Perancis pada Agustus 2024. Kasusnya saat itu adalah dugaan kegiatan kriminal yang melibatkan penipuan terorganisir, transaksi ilegal, serta penyebaran materi eksploitasi anak (CSAM) di Telegram.

Durov juga mengungkapkan bahwa pada tahun lalu, Telegram mencatat keuntungan sebesar $547 juta. Bahkan, kini pengguna aktif bulanannya mencapai 1 miliar user. Angka ini meningkat dari laporan tahun lalu yang mencatat 950 juta pengguna aktif bulanan.

Dalam data yang dipublikasikan demandsage, India menjadi wilayah dengan pengguna Telegram terbanyak, menduduki angka 45 persen, dan berada di hampir seluruh negara bagian di India menggunakan aplikasi itu. Brazil peringkat kedua 38 persen, disusul Mexico 34 persen.

Banyak fitur Telegram yang membuatnya dicintai pengguna. Salah satunya adalah, memudahkan pengguna kripto dengan mengintegrasikan blockchain TON, yakni dompet digital, dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi yang memungkinkan pembayaran dalam aplikasi, tipping kreator, serta pembelian dalam mini apps dan game.

Namun demikian, Telegram tak bisa mengelak bahwa WhatsApp masih memimpin sebagai aplikasi pesan dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Pengguna terbesar berada di India sebanyak 853,8 juta, disusul Brazil 148 juta. Indonesia menjadi pengguna terbanyak ketiga, dengan 112 juta pengguna aplikasi milik Meta itu.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU