Selular.ID – Pengiriman global ponsel pintar dengan kemampuan AI generatif (generatif AI) diperkirakan akan melampaui 400 juta unit pada 2025, yang berarti satu dari tiga perangkat terjual.
Menurut penelitian Counterpoint, angka tersebut menandai lonjakan signifikan dari 2024, saat hanya satu dari lima ponsel pintar yang mendukung genAI.
Adopsi AI pada perangkat didorong oleh kemajuan teknologi chipset dan pengembangan model bahasa besar (LLM) yang efisien.
Awalnya terbatas pada ponsel pintar premium, fitur genAI akan mulai merambah ke segmen kelas menengah, yang mempercepat adopsi di semua tingkatan harga.
Selain itu, Apple dan Samsung diperkirakan akan memimpin pasar ponsel pintar genAI di tahun-tahun mendatang, dengan kehadiran mereka yang kuat di pasar premium.
Kedua perusahaan telah berinvestasi besar dalam integrasi AI, dengan penawaran Apple Intelligence bertenaga AI dari pembuat iPhone dan Galaxy AI dari Samsung diposisikan sebagai nilai jual utama untuk perangkat.
Pembaruan sistem operasi rutin dengan fungsionalitas baru yang digerakkan oleh AI diharapkan dapat membuat pengguna tetap terlibat dan mendorong adopsi teknologi lebih lanjut.
Namun, perusahaan riset pasar tersebut mencatat bahwa meskipun vendor mempromosikan genAI sebagai pembeda produk, antusiasme konsumen terhadap fitur-fitur yang digerakkan oleh AI masih suam-suam kuku.
Baca Juga: Laporan: Adopsi GenAI Pesat di Indonesia, Partisipasi Perempuan Minim
Produsen kini mencari kasus penggunaan praktis dengan manfaat nyata di luar peningkatan perangkat keras secara bertahap.
Laporan tersebut selanjutnya mengungkapkan bahwa Amerika Utara, Eropa Barat, dan China diperkirakan akan memimpin pengiriman ponsel pintar genAI dalam waktu dekat.
Hampir setengah dari semua ponsel pintar yang terjual di Amerika Utara pada tahun 2024 memiliki fitur genAI, angka yang diproyeksikan akan melonjak menjadi 82 persen pada tahun 2028.
Apple, Samsung, dan Google memimpin transisi ini dengan mengedepankan pembuatan konten bertenaga AI, asisten yang dipersonalisasi, dan layanan berlangganan premium.
Namun, meskipun fitur-fitur yang mendukung AI telah diadopsi secara luas di wilayah tersebut, konsumen tampaknya masih enggan membayar premi untuk layanan ini.
Sementara itu, antara akhir 2026 dan 2027, merek-merek ponsel pintar China seperti Xiaomi, OPPO, Vivo, dan Honor diperkirakan akan mendorong perluasan kemampuan genAI ke perangkat kelas menengah, sehingga ponsel pintar bertenaga AI lebih mudah diakses.
Seiring dengan semakin populernya model-model ini, pertumbuhan pengiriman secara keseluruhan diproyeksikan akan meningkat, yang mengarah pada potensi penurunan pangsa pasar Apple dalam jangka menengah.
Ke depannya, Counterpoint menyoroti inovasi AI agen sebagai tren utama dalam industri telepon pintar untuk 2025.
Lembaga riset pasar yang berbasis di Hong Kong itu, memperkirakan bahwa teknologi tersebut akan melampaui asisten AI tradisional dengan menawarkan interaksi yang lebih otonom, digerakkan oleh tindakan, dan sadar konteks.
Baca Juga: Tiga Tahun Lagi, 9 dari 10 Smartphone Kelas Premium Bakal Punya Kemampuan GenAI