SELULAR.ID – Setelah lama menghilang dari toko distribusi aplikasi Google Play dan App Store sejak 19 Januari, kini aplikasi TikTok kembali lagi bisa diunduh di toko resmi di Amerika Serikat.
Kemunculan aplikasi milik ByteDance ini muncul pada Kamis, 13 Februari 2025 waktu setempat. Hal ini terjadi usai Presiden AS, Donald Trump melakukan penangguhan untuk melarang TikTok pada 20 Januari.
Presiden Donald Trump melalui perintah Eksekutif, memastikan bahwa Apple dan Google tidak akan dikenakan sanksi jika mereka mengaktifkan kembali aplikasi tersebut. Seperti diketahui, pengguna TikTok di AS mencapai 170 juta akun.
Kini, dengan jaminan dari Trump bahwa tidak ada risiko penalti, TikTok akhirnya bisa kembali diunduh oleh pengguna di AS. Trump juga mengisyaratkan bahwa batas waktu 75 hari bisa diperpanjang, meskipun ia merasa hal itu tidak akan diperlukan.
Baca juga: TikTok Sediakan Tautan Mengunduh Aplikasi untuk Pengguna Android di AS
Meski telah kembali, masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Perusahaan ini masih harus membuktikan bahwa operasinya tidak mengancam keamanan nasional AS.
Dalam UU larangan TikTok di AS, Pengadilan Federal meminta TikTok dilarang beroperasi. Jika ingin tetap eksis, maka harus menjual operasional mereka kepada pemerintah AS. Ada spekulasi bahwa nilai TikTok bisa mencapai $100 miliar, jika dijual bersama algoritmanya.
Larangan di Inggris
Meski di AS sudah bisa kembali diakses, namun TikTok di Inggris masih dilarang untuk semua perangkat milik pemerintah. Hal itu justru berseberangan dengan kondisi para menteri di Inggris yang meluncurkan akun resmi TikTok mereka.
Akun TikTok bernama ‘UK Gov’ ini dibuat minggu lalu dan telah memposting serangkaian pesan layanan publik, termasuk tentang SIM digital dan kebijakan keamanan lingkungan dari Partai Buruh.
Baca juga: Elon Musk Tidak Tertarik Membeli TikTok
Meski demikian, menurut laporan dari Sensor Tower, TikTok mencatat lebih dari 52 juta unduhan sepanjang 2024, menjadikan aplikasi tersebut sebagai salah satu aplikasi terpopuler. Unduhan itu berasal dari App Store sebanyak 52 persen, dan Google Play sebanyak 48 persen.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News