SELULAR.ID – Blue Origin milik Jeff Bezos baru saja menuai kesuksesan, lantaran berhasil mengorbitkan roket raksasa New Glenn untuk pertama kalinya. Namun, dibalik kesuksesan tersebut, perusahaan ternyata melakukan PHK kepada 1.000 karyawannya, atau 10 persen dari jumlah total yang bekerja untuk Blue Origin.
CEO Blue Origin, Dave Limp pernah menuturkan kepada Reuters, bahwa Blue Origin tidak seperti yang dibayangkan masyarakat. Pihaknya mengaku perusahaan roket luar angkasa itu masih belum berada dalam posisi sukses. Melakukan PHK karyawan diakui sebagai keputusan yang menyakitkan.
Baca juga: Ini Keinginan Nasa untuk SpaceX dan Blue Origin dalam Misi Artemis Bulan
Limp mengambil alih posisi CEO di Blue Origin pada 2023 setelah lebih dari satu dekade memimpin divisi perangkat dan layanan di Amazon. Sebelum kepemimpinannya, Blue Origin dalam menjalankan program New Glenn, sempat mengalami banyak keterlambatan. Namun, alasan tersebut selama ini sering diungkapkan karena perusahaan ingin menciptakan roket yang stabil dan memiliki keamanan tingkat tinggi.
Pada Kamis, 16 Januari 2025 pukul 02.03 waktu Florida, Blue Origin berhasil mengorbitkan New Glenn untuk pertama kalinya. Roket yang lepas landas di Cape Canaveral itu adalah uji coba pertama perusahaan dalam melaksanakan misinya bersama NASA.
Dalam tahap pertama peluncuran, roket itu meledak dalam perjalanan kembali ke Bumi saat Blue Origin mencoba mendaratkan roket di atas kapal nirawak di laut. Rencananya, perusahaan akan kembali menguji coba roket New Glenn di tahun yang sama. Mengutip Techcrunch, belum ada tanggapan langsung mengenai PHK di Blue Origin dari pihak perusahaan.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News
