SELULAR.ID – Hingga Januari 2025, penjualan Tesla di pasar Eropa anjlok drastis. Jika dibandingkan Januari 2024, Tesla mengalami penurunan penjualan hingga 45 persen. Data menunjukkan Tesla hanya mampu menjual 9.945 unit kendaraannya untuk pasar Eropa. Pada periode yang sama, Tesla bisa menjual 18.161 unit kendaraannya.
Di Jerman, hanya 1.277 unit Tesla yang terjual. Ini menjadi angka terendah sejak Juli 2021. Tren serupa terjadi di Prancis, di mana penjualan Tesla merosot hingga 63 persen, menjadikannya performa terburuk sejak Agustus 2022.
Kondisi penjualan Tesla berbanding terbalik dengan keadaan pasar kendaraan listrik di Eropa. Secara keseluruhan, penjualan kendaraan listrik di Eropa meningkat hingga 37 persen.
Pabrikan raksasa seperti Volkswagen, Stellantis, dan Renault berhasil menikmati lonjakan permintaan pasar Eropa. Hal itu juga karena didorong oleh regulasi yang semakin ketat terhadap mobil berbahan bakar fosil.
Baca juga: Gagal Akuisisi dengan Honda, Nissan Dikabarkan Mendekati Tesla
Kendala
Tesla memiliki berbagai kendala di pasar Eropa, salah satunya transisi dalam produksi terlarisnya, yaitu Model Y. Perubahan pada lini produksi ini diduga menyebabkan gangguan sementara dalam ketersediaan unit.
CFO Tesla, Vaibhav Taneja, telah memperingatkan bahwa produksi akan mengalami penundaan selama beberapa minggu akibat penyesuaian tersebut.
Jika dilihat dari faktor politik, Tesla ikut terpengaruh karena pemiliknya mengalami penurunan kepercayaan di Eropa, usai dekat dengan Presiden AS, Donald Trump.
Di sisi lain, Tesla juga menghadapi tantangan kalah dengan produk asal Tiongkok, BYD, yang kini kian populer. Mengutip Winfuture, di beberapa pasar Eropa seperti di Inggris, penjualan BYD bahkan telah melampaui Tesla.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News