SELULAR.ID – Nvidia sedang membuktikan bahwa kehadiran chatbot AI asal Tiongkok, DeepSeek, tidak mengganggu jalannya perusahaan yang dipimpin Jensen Huang itu. Nvidia juga menegaskan, DeepSeek sama sekali tidak mengganggu kondisi penjualan serta tidak memberikan dampak apapun.
Dalam laporan keuangan terbaru Nvidia yang diumumkan pekan ini, penjualan chip Nvidia justru terus menorehkan rekor baru. Perusahaan melaporkan pendapatan kuartal terbaru sebesar $39,3 miliar, melampaui proyeksi internal maupun perkiraan Wall Street.
Nvidia juga memperkirakan pendapatan kuartal berikutnya akan kembali naik hingga sekira $43 miliar. Penjualan pusat data Nvidia hampir dua kali lipat sepanjang 2024, mencapai $115 miliar, dengan peningkatan 16 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dalam waktu dekat, Nvidia juga akan meluncurkan chip terbaru Nvidia bernama Blackwell. Chip tersebut dirancang khusus untuk pemrosesan reasoning, dan menyebut bahwa permintaannya saat ini langsung melonjak.
“Kami akan tumbuh pesat di 2025,” kata Huang, mengutip Techcrunch.
Baca juga: Komentar CEO Nvidia Jensen Huang Soal DeepSeek
Meski sempat terjadi kepanikan pasar terkait DeepSeek bulan lalu, namun permintaan chip AI Nvidia tetap tinggi. Spekulasi pasar yang menggoyahkan saham Nvidia bulan lalu terjadi karena DeepSeek mengklaim model AI R1 membutuhkan biaya komputasi yang sangat terjangkau, sehingga tidak membutuhkan chip AI yang banyak.
Huang menegaskan, model reasoning AI R1 milik DeppSeek justru menjadi peluang Nvidia untuk terus berproduksi, demi memenuhi daya komputasi yang lebih besar dalam percepatan teknologi.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News