Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Menyedihkan! Ingat Lagi Deretan Operator Telekomunikasi yang Tumbang di Indonesia

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Dipenuhi banyak pemain dan model bisnis yang bersifat terbuka (open market), industri selular Indonesia terkenal paling kompetitif di dunia.

Saking kerasnya kompetisi, tak terhitung pemain yang terpaksa gulung tikar. Tak hanya vendor handset namun juga operator telekomunikasi.

Dalam dua dekade terakhir, sejumlah operator selular kini hanya tinggal kenangan.

Operator terakhir yang lempar handuk adalah Net1 (Sampoerna Telecom Indonesia/STI). Meski didukung oleh konglomerat besar (Sampoerna Group), Net1 terpaksa harus tutup operasi pada 2021.

Tumbangnya Net1 menambah deretan operator yang akhirnya tamat alias gulung tikar.

Lihat Juga: 

Sebelumnya nasib yang sama menimpa Fren – Mobile 8 (2011), Axis – Saudi Telecom (2012),  Flexy – Telkom Indonesia (2014), StarOne – Indosat (2014), Esia – Bakrie Telecom (2015), Bolt! – Lippo Telecom (2018), dan HiNet – Berca Hardaya Perkasa (2020).

Tumbangnya operator-operator tersebut, seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua stake holder. Pemerintah dan dunia usaha. Terutama dalam penerapan tarif yang sudah tidak masuk akal.

Baca Juga: Tragis! Sudah Belasan Merek Smartphone China yang Tumbang di Indonesia

Tarif murah, membuat operator memiliki peluang menggenjot jumlah pelanggan.

Namun jika tarif kelewat murah, membuat operator lebih mirip dengan lembaga amal. Faktanya, akibat penerapan tarif data murah, operator telah terjebak pada efek gunting (scissor effect).

Trafik data melesat tinggi, namun revenue yang didapat bukan lagi stagnan namun sudah cenderung menurun. Pada akhirnya banyak operator yang sudah sesak nafas.

Penerapan tarif data yang affordable  menjadi boomerang. Membuat operator tak punya cuan alias laba.

Kalau tak ada laba, ujung-ujungnya operator tak bisa membangun dan memelihara jaringan, sehingga mengancam keberlangsungan usaha (sustainability).

Jika sudah seperti ini harusnya pemerintah turun tangan. Opsi memberlakukan floor price bisa menjadi kebijakan yang cukup efektif dalam meredam perang tarif. Sehingga dapat mencegah tumbangnya lagi operator telekomunikasi di masa depan.

Baca Juga: Top 10 Smartphone Paling Laku 2024

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU