SELULAR.ID – Honda Motor Co di Jepang menghentikan pendanaan usaha kepada General Motors (GM) dan Cruise, usai GM menghentikan produksi robotaxi komersil. Keputusan itu diambil Honda usai GM mengambilalih Cruise, dan mengubah fokusnya untuk memproduksi mobil otonom pribadi, atau bukan komersil.
Pada Oktober 2023, Honda, Cruise dan GM mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan layanan robotaxi di Tokyo untuk 2026. Produksi robotaxi buatan Cruise itu disebut The Origin.
Insiden robotaxi yang menabrak dan menyeret pengendara lain di jalanan, membuat Cruise dan GM kehilangan izin operasi di California. Mereka bahkan menghentikan armadanya di Amerika Serikat (AS), usai pimpinan mereka dianggap kurang tepat dalam menangani insiden itu.
Pada bulan Januari 2024, CEO Honda mengatakan bahwa ia memperkirakan produsen mobil Jepang itu akan meluncurkan kendaraan otonom menjelang akhir dekade ini. Tujuh bulan kemudian, Cruise membatalkan rencananya untuk membangun robotaxi Origin.
Baca juga: General Motor Tak Lagi Kembangkan Robotaxi
Microsoft Tanggung Kerugian
Keputusan GM dalam menutup program robotaxi Cruise memiliki dampak yang luas di pasar, terutama pada investor. Bukan hanya investor besar, namun juga merambat pada investor minoritas di perusahaan mobil self-driving atau otonom itu.
Microsoft pada 2021 ikut mendanai GM dan cruise untuk robotaxi komersil. Microsoft mengatakan, akan menanggung biaya penurunan nilai mereka sebesar $800 juta. Biaya tersebut akan dicatat dalam pendapatan dan beban lain dan tidak termasuk dalam panduan kuartal kedua yang diberikan pada tanggal 30 Oktober 2024.
Dari pengajuan pembayaran nilai penurunan perusahaan, diperkirakan, biaya kerugian dari Microsoft itu berdampak negatif sekitar $0,09 terhadap laba per saham dilusian kuartal kedua.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News