Jakarta, Selular.ID – Pengadilan federal AS berpihak pada Qualcomm dalam persidangannya melawan ARM, dengan mengatakan bahwa perjanjian lisensi antara kedua perusahaan tersebut tidak dilanggar, meskipun masih ada ketidakpastian seputar situasi tersebut. Namun setidaknya untuk saat ini, Qualcomm terbebas dari masalah.
Kedua perusahaan tersebut terlibat dalam sengketa setelah Qualcomm mengakuisisi perusahaan rintisan Nuvia, yang juga menggunakan arsitektur ARM. Menurut ARM, Qualcomm harus membayar biaya royalti yang lebih tinggi karena Nuvia berada di bawah Qualcomm, dan keduanya menggunakan paten ARM untuk desain chip.
Meskipun hakim memutuskan mendukung Qualcomm, ia mengatakan ini bukan kemenangan yang jelas karena juri gagal mencapai keputusan bulat tentang apakah Nuvia melanggar perjanjian lisensi dengan ARM. Hal ini membuka kemungkinan ARM untuk mengajukan kasus lain di masa mendatang.
