SELULAR.ID – OpenAI menjalin kerjasama dengan Anduril dalam memperkuat sistem ketahanan di Amerika Serikat (AS). Anduril merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pertahanan keamanan. Kerja sama itu menegaskan bahwa OpenAI kini tak lagi antiperang.
Jalinan relasi antara OpenAI dengan Anduril yang sedang terjalin, akan berfokus untuk memasok teknologi AI ke sistem yang digunakan militer AS untuk melawan serangan pesawat tak berawak atau nirawak. Anduril akan menggabungkan teknologi OpenAI ke dalam perangkat lunak yang menilai dan melacak pesawat nirawak.
Dalam publikasinya, Anduril menjelaskan, model OpenAI dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menanggapi pesawat nirawak, sehingga mengurangi kerusakan tambahan. Untuk mencegah penyalahgunaan AI di hal hain, teknologi OpenAI tidak akan digunakan dengan sistem senjata Anduril lainnya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan mereka.
Baca juga: OpenAI Pertimbangkan Iklan akan Muncul di ChatGPT
Mengutip Techcrunch, kerja sama antara OpenAI dengan Anduril adalah segelintir contoh baru dari perusahaan teknologi besar, yang ikut andil di sektor pertahanan.
OpenAI sebelumnya melarang model AI-nya digunakan dalam peperangan. Namun, perusahaan yang dipimpin Sam Altman itu kemudian merevisi kebijakannya. Pada Januari, kebijakan berubah, dan tak lama kemudian menandatangani kesepakatan dengan Pentagon untuk pekerjaan keamanan siber dan proyek lainnya.
Sebelum menjalin kerja sama dengan Anduril, OpenAI juga sudah berupaya membawa para pemimpin pertahanan ke jajaran eksekutifnya, termasuk mantan pejabat Departemen Pertahanan Sasha Baker dan kepala NSA Paul Nakasone , yang duduk di dewan OpenAI.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News