Selular.ID – Menurut laporan Motilal Oswal, India berpotensi meningkatkan posisinya dalam rantai pasokan global, khususnya dalam kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor, di tengah pergeseran kebijakan perdagangan AS yang mungkin menyusul imbas kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan.
Laporan tersebut menyoroti bahwa fokus strategis India, termasuk kebijakan “China+1” dan investasi sebelumnya dalam industri-industri utama, memposisikan negara tersebut sebagai pesaing kuat untuk membentuk kembali rantai pasokan global.
Sektor teknologi seperti AI dan semikonduktor akan memperoleh manfaat yang signifikan, karena para pemain global berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada China.
“India dapat memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global, khususnya di sektor teknologi seperti AI dan semikonduktor, karena investasi sebelumnya dan pergeseran kebijakan seperti strategi ‘China+1’,” kata laporan tersebut.
Baca Juga: Industri Semikonduktor Turun di 2023, di 2024 AI Solusinya
Selain teknologi, bisnis India dalam farmasi dan pertahanan dapat melihat peluang pertumbuhan baru, terutama jika kolaborasi AS – India semakin dalam.
Laporan tersebut mencatat bahwa kemitraan strategis yang lebih kuat, yang didorong oleh strategi pertahanan Indo-Pasifik yang lebih baik, dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan India untuk memasuki pasar AS dan menyesuaikan diri dengan prioritas ekonomi yang terus berkembang.
“Perusahaan-perusahaan India di sektor-sektor seperti farmasi dan pertahanan mungkin juga menemukan peluang-peluang baru, terutama jika kolaborasi AS-India menguat,” tambahnya.
Meskipun ada peluang-peluang ini, laporan tersebut memperingatkan adanya tantangan-tantangan yang signifikan.
Sikap proteksionis Trump yang potensial dapat mengakibatkan tarif AS yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat, sehingga meningkatkan biaya ekspor untuk pasar-pasar berkembang seperti India. Sektor-sektor seperti TI dan farmasi sangat rentan terhadap tekanan-tekanan ini.
“Beberapa negara dapat mengalami peningkatan biaya ekspor karena dolar yang lebih kuat dan tarif yang lebih tinggi, terutama yang memengaruhi sektor TI dan farmasi,” jelas laporan tersebut.
Laporan tersebut juga mengakui bahwa sementara India memiliki peluang untuk memperkuat posisi globalnya, negara-negara lain seperti Meksiko dapat memperoleh keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang mengalihkan manufaktur dari China ke wilayah-wilayah berbiaya rendah
Laporan tersebut menekankan bahwa kembalinya Trump dapat membawa campuran pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Bagi India, kuncinya adalah tetap tangkas dan selaras secara strategis dengan tren global untuk menavigasi lanskap yang terus berkembang dan kompleks ini secara efektif.
Baca Juga: Inilah Pendapatan Perusahaan Semikonduktor di Dunia Selama 2023, MediaTek Kalah Saing