SELULAR.ID – Para emiten telekomunikasi seperti Telkom (TLKM), Indosat (ISAT) hingga XL Axiata (EXCL) mulai atur strategi menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% tahun 2025 mendatang.
Padahal belum tuntas, para emiten telekomunikasi seperti TLKM, ISAT dan EXCL menghadapi soal tekanan penurunan rata-rata pendapatan per pengguna alias Average Revenue per User (ARPU).
Setelah menghadapi tekanan ARPU, para emiten telekomunikasi ini bakal menghadapi tantangan baru, yaitu kenaikan PPN menjadi 12%.
Untuk gambaran, pada periode Juli–September 2024, ARPU PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami penurunan 3% secara kuartalan atau Quarter on Quarter (QnQ) menjadi Rp37.200.
Kemudian ARPU blended PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 7% QnQ menjadi Rp41.000.
ARPU mobile PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyusut 4% QnQ menjadi Rp 43.100 dengan ARPU Indihome yang ikut turun 2% QnQ.
Baca juga: Industri Telekomunikasi Bersaing Ketat: TLKM, ISAT dan EXCL Rebut Hati Pelanggan
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Steve Saerang mengatakan secara umum, ISAT bakal mendukung kebijakan pemerintah.
Terkait dengan kemungkinan kenaikan tarif PPN, lanjut dia, Indosat tengah melakukan kajian bisnis secara intensif dengan tetap memperhatikan fokusnya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan prabayar.
“Bagi pelanggan pascabayar, nilai PPN secara otomatis akan berganti pada lembar tagihan menyesuaikan tanggal berlakunya aturan baru terkait PPN,” kata Steve kepada Kontan akhir pekan lalu.
Adapun implementasi kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% akan diberlakukan pada 1 Januari 2025.
Ini diutarakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di hadapan DPR.
Setali tiga uang, Group Head Corporate Communication XL Axiata Reza Mirza menyampaikan pihaknya akan mengikuti aturan dan ketentuan pemerintah untuk melakukan penyesuaian PPN 12% tersebut.
“Kami masih melakukan kajian secara internal, termasuk memantau kesiapan pasar dan daya beli masyarakat, secara prinsip kami akan mengikuti ketentuan pemerintah,” jelas dia.
VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menuturkan sebagai bagian dari BUMN, tentunya TLKM bakal mematuhi setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Hingga saat ini, TelkomGroup belum memiliki rencana untuk melakukan penyesuaian harga paket layanan,” tegas Andri.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News