SELULAR.ID – Saham emiten teknologi dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi buruan para investor dan melonjak pada hari Selasa (19/11/2024).
Pada perdagangan hari Selasa (19/11/2024), saham TLKM melonjak 7,34% ke Rp 2.780.
Sebanyak 276,01 juta saham Telkom ditransaksikan, frekuensi 38.008 kali, dan nilai transaksi Rp 762,8 miliar.
Saham TLKM diakumulasi. Broker Verdhana Sekuritas Indonesia mencatatkan net buy mencapai Rp 208,6 miliar.
Asing juga banyak belanja saham Telkom dengan nilai transaksi beli keseluruhan Rp 401 miliar, dan net buy Rp 48,3 miliar.
Saham Telkom selalu ditutup menghijau pada perdagangan 15 dan 18 November sebelumnya masing-masing +0,40% dan +1,97%.
Baca juga: Harga Saham Telkom (TLKM) Turun: Ini Penyebab dan Simak Prediksinya
Padahal saham Telkom Indonesia sempat merah beruntun sejak 8-14 November 2024. Di tanggal 14 November, saham TLKM menyentuh Rp 2.580.
Dan jika ada yang membeli saham Telkom di tanggal 14 November dengan kisaran harga Rp 2.580, dan masih hold sampai sekarang tentu ia bisa merasa happy atas potensi gain yang tercatat.
Sebagai gambaran, dari harga penutupan 14 November ke harga Rp 2.780 ada peningkatan sekitar 7,75%.
Sementara itu, dengan berbagai pertimbangan, NH Korindo Sekuritas tetap merekomendasikan buy saham Telkom Indonesia (TLKM) dengan target harga Rp 3.150.
Target harga tersebut merefleksikan Forward EV/EBITDA 2025 sebesar 5 kali (rata-rata dalam 3 tahun terakhir).
Dari harga penutupan 19 November, masih ada potensi kenaikan13,3% ke target harga tersebut.
Adapun katalis positif bagi TLKM ke depannya adalah perbaikan pertumbuhan ARPU, unlock value bisnis data center menjadi mesin pertumbuhan di masa depan, serta efisiensi kinerja agar margin profitabilitas lebih ekspansif.
Risiko utamanya jika tren penurunan ARPU berlanjut, terjadi persaingan bisnis seluler yang intens dan ketat, serta potensi kenaikan biaya operasional TLKM yang cukup tinggi.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News
