SELULAR.ID – Kepala bagian perangkat lunak perusahaan otomotif kendaraan listrik Rivian, Wassym Bensaid mengatakan, tombol fisik yang ada di dalam mobil era layar sentuh adalah hal yang anomali. Ia bahkan menyebut tombol fisik tersebut adalah bug atau sebuah kesalahan.
Bensaid menjelaskan, idealnya, teknologi dalam mobil sekarang menggunakan interaksi suara dengan kecanggihan teknologi di dalamnya. Hanya saja, sebagian besar teknologi yang menggunakan asisten suara justru mengalami kerusakan.
Kedepan, Bensaid yakin bahwa kontrol fitur suara AI akan sangat berguna. Ia mencontohkan, kelak, saat pengendara mengatakan ‘saya lapar’ kepada asisten suara AI, maka mobil canggih akan mencari rumah makan terdekat yang bisa dijangkau.
Baca juga: Masih Optimis, Perbankan Tangkap Potensi Bisnis Startup di Tanah Air
Hanya saja, menurut Bensaid, kendala dalam mengembangkan AI adalah pada masalah latensi dan halusinasi kecerdasan itu sendiri. Latensi merupakan waktu yang dibutuhkan AI untuk merespon perintah. Sementara, halusinasi AI merujuk pada ketidakakuratan AI dalam memberikan respon atau informasi.
Mengutip Techcrunch, dalam industri otomotif yang menggunakan listrik, ide yang dijabarkan Bensaid bukanlah hal yang baru.
Produsen mobil seperti Mercedes-Benz telah menghabiskan waktu bertahun-tahun, menjanjikan pengalaman berkendara yang lancar dengan kendali suara, dan dengan hasil yang beragam. Namun Bensaid mengatakan, tujuan Rivian adalah memungkinkan semua kendali layar sentuh dapat diakses melalui suara.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
