Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Menebak Nasib TikTok Pasca Kembalinya Donald Trump Ke Gedung Putih

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Hasil pilpres AS yang mengantarkan Donald Trump kembali menjadi presiden, membuat isu-isu besar, seperti Ukraina dan TikTok, mendadak berubah hingga 180 derajat.

Tidak seperti Ukraina yang kemungkinan besar tak lagi didukung AS untuk terus berperang dengan Rusia, nasib TikTok justru malah membaik.

Terpilihnya Donald Trump untuk masa jabatan presiden kedua, mengubah peluang TikTok untuk terus beoperasi di negeri Paman Sam, seiring dengan meningkatnya valuasi pemilik aplikasi asal China, ByteDance.

Menurut pengamat dan orang dalam industri Cameron Johnson, masa depan platform video pendek yang tengah berjuang itu “jauh lebih cerah daripada sebelumnya” setelah kemenangan Trump.

Cameron adalah mitra senior di konsultan TidalWave Solutions dan warga negara Amerika dengan lebih dari 20 tahun pengalaman bisnis di China.

Lihat Juga:

Meskipun pemerintahan baru mungkin menuntut konsesi tertentu dari TikTok, seperti lokalisasi data dan manajemen, “mereka mungkin tidak akan langsung melarang TikTok karena TikTok terlalu banyak membantu mereka dalam pemilihan”, kata Johnson.

Menyelamatkan TikTok dapat memberi Trump titik pengaruh selama negosiasi bilateral dengan pemerintah China, tambah Johnson.

Setahun sebelum pemilihan presiden AS, pimpinan TikTok mendorong perubahan aturan moderasi konten platform tersebut demi pandangan yang lebih konservatif, sebuah langkah yang berpotensi menguntungkan Trump dan para pendukungnya, The Information melaporkan minggu lalu.

Meskipun Trump berupaya melarang TikTok dengan alasan keamanan nasional selama masa jabatan pertamanya, ia bergabung dengan platform tersebut pada bulan Juni dan memiliki lebih dari 14 juta pengikut.

Pada September, saat berkampanye di beberapa negara bagian,Trump mengatakan bahwa memilihnya akan membantu “menyelamatkan TikTok”.

Trump akan “melaksanakan janji-janji yang dibuatnya di jalur kampanye”, kata Karoline Leavitt, juru bicara tim transisinya, tanpa memberikan rincian apa pun, menurut ABC News.

Banyak staf TikTok yang merasa lega atas terpilihnya Trump, menurut seorang karyawan, yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Prospek yang lebih baik untuk TikTok telah mendongkrak valuasi ByteDance, yang telah meningkat menjadi sekitar US$300 miliar dalam putaran baru pembelian kembali sahamnya untuk investor institusional, The Wall Street Journal melaporkan selama akhir pekan.

Hal ini menandai lonjakan dari nilai US$268 miliar dalam putaran pembelian kembali saham ByteDance sebelumnya dari investor pada Desember 2023, tetapi masih lebih rendah dari valuasi US$400 miliar pada tahun 2021, ketika perusahaan tersebut mempertimbangkan pencatatan di luar negeri.

Sebelumnya, TikTok dan ByteDance menantang undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada bulan April yang memaksa penjualan aplikasi video pendek tersebut pada bulan Januari atau melarangnya di toko aplikasi AS.

Panel banding federal telah meninjau kasus tersebut, dengan putusan yang diharapkan pada bulan Desember untuk memberikan waktu bagi banding Mahkamah Agung.

TikTok telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan, dan tidak dapat, menjualnya.

Setelah Trump memerintahkan penjualan platform tersebut pada 2020, China memperbarui daftar kontrol ekspornya untuk memasukkan dua jenis teknologi yang banyak digunakan oleh TikTok untuk mencegah divestasi aplikasi paling popular sejagat itu.

Baca Juga: Dampak Kemenangan Donald Trump, Media Sosial Ini Justru Ditinggal Penggunanya

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU