Selular.ID – Setelah dua tahun absen, Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 kembali hadir, Chung Ying, CEO D3 Labs, menegaskan IBW 2024 adalah momentum bagi ekosistem blockchain di Indonesia.
Menurutnya, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi besar dalam adopsi teknologi blockchain.
Dukungan pemerintah terhadap transformasi digital di sektor keuangan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai lokasi strategis untuk diskusi inovasi blockchain.
“Dengan semangat baru, kami kembali menghadirkan IBW untuk mendukung perkembangan industri ini,” ujarnya.ujar Chung Ying, di Jakarta, (19/11/24)
Sementara Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto mengatakan hal yang tak jauh berbeda, Indonesia merupakan pasar kripto ritel terbesar di Asia Tenggara.
Jumlah pengguna diproyeksikan meningkat dari 16 juta pada 2023 menjadi sekitar 28 juta pada 2025, atau sekitar 10% dari populasi nasional.
“IBW 2024 sebagai penyelenggaraan terbesar yang pernah ada, memberikan pengalaman mendalam dan beragam bagi para peserta,” katanya.
Dengan berbagai potensi besar dan dukungan kuat dari regulator serta pelaku industri, Indonesia Blockchain Week 2024 adalah momen penting untuk memahami dan berkontribusi pada transformasi industri blockchain.
Tonggak Baru untuk Masa Depan Blockchain
Sebagai platform utama bagi ekosistem blockchain di Asia Tenggara, IBW 2024 diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri blockchain di Indonesia.
Baca Juga:3 Tips Investasi Cerdas Ketika Pasar Kripto Tengah Bull Run
Dengan visi membangun masa depan keuangan digital yang inklusif dan transparan, IBW 2024 menegaskan ambisi Indonesia sebagai pusat inovasi teknologi blockchain di kawasan ini.
IBW melibatkan kolaborasi antara D3 Labs, Tokocrypto, Confiction Labs, dan Saison Capital, dengan mengundang pemimpin industri, investor, pengembang, regulator, hingga komunitas blockchain global untuk berbagi wawasan dan membangun jejaring yang kuat.