Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

3 Tips Cegah Investasi Bitcoin Bodong

BACA JUGA

Selular.ID – Mata uang digital bitcoin memang sedang trend sejak belakangan waktu terakhir. Sejumlah negara pun sudah melegalkan mata uang bitcoin. Salah satunya Jepang.

Transaksi yang mudah dan nilai mata uang-nya yang terus bertumbuh membuat sejumlah orang tertarik menambang bitcoin.

Bitcoin ini juga menjadi alternative investasi untuk jangka panjang bagi sebagian orang.

Perusahaan penyedia layanan bitcoin ini juga kian menjamur di seluruh penjuru dunia. Penggunanya pun terus meningkat.

Di Indonesia sendiri, minat masyarakat akan bitcoin masih rendah. Ini dikarenakan kasus serangan malware yang terjadi dan investasi bitcoin bodong.

Selain itu, harga 1 bitcoin yang cukup tinggi senilai Rp130 juta membuat orang enggan untuk berinvestasi.

Minimnya edukasi tentang bitcoin itu sendiri menjadi membuat masyarakat Indonesia tidak mengenal bitcoin.

Berikut 3 tips mencegah investasi bodong berkedok bitcoin. Berikut ulasannya.

1.Pastikan penyedia layanan bitcoin terpercaya
Sebelum melakukan investasi bitcoin, pastikan perusahaan penyedia layanannya terpercaya. Seperti sudah terdaftar di instansi pemerintah.

Cari informasi mengenai jumlah tim dalam perusahaan tersebut dan investor yang berada di belakangnya.

2. Cek tingkat kemanan yang disediakan layanan bitcoin tersebut
Lakukan survei mengenai sistem securiti yang digunakan penyedia layanan bitcoin tersebut.

Sebaiknya pilih Ini berguna untuk mencegah penyalahgunaan data dan menangkal serangan malware yang kerap terjadi.

3. Jangan tergiur nilai investasi tinggi
Nilai bitcoin memang bisa berubah kapan saja, namun perubahannya stabil. Saat ini nilainya setara Rp130 juta.

Jadi, kalau ada yang menawarkan harga bitcoin murah, namun harga jualnya tinggi dalam waktu singkat, jangan dipercaya.

Baca Juga:Aset Bitcoin Terus Pecahkan Rekor! Tembus Harga $99,655

Sebaiknya, update informasi mengenai harga bitcoin tersebut. Jika penambang selalu update informasi mengenai harga bitcoin, sehingga tidak gampang tergiur dengan tawaran investasi tinggi.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU