Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

TikTok PHK Banyak Karyawan Untuk Digantikan AI

BACA JUGA

Selular.ID – TikTok, telah mengumumkan PHK ratusan karyawan di seluruh dunia, termasuk negara tetangga Malaysia terkena dalam jumlah besar, digantikan AI.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari peralihannya ke arah penggunaan lebih banyak alat kecerdasan buatan (AI) dalam moderasi konten, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dalam operasinya.

Melaporkan kepada Reuters bahwa lebih dari 700 pekerjaan dipangkas di Malaysia, tetapi TikTok kemudian mengklarifikasi bahwa jumlahnya kurang dari 500.

Karyawan yang terdampak, banyak di antaranya bekerja di moderasi konten, diberitahu melalui email tentang pemecatan mereka pada hari Rabu.

PHK ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk merampingkan proses moderasi konten TikTok secara global, dan pemutusan hubungan kerja serupa mungkin terjadi dalam waktu dekat saat perusahaan mengonsolidasikan operasi regionalnya.

TikTok saat ini menggunakan kombinasi teknologi AI dan moderator manusia untuk mengawasi sejumlah besar konten yang diunggah di platform tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara TikTok mengatakan bahwa restrukturisasi diperlukan untuk memperkuat model operasi global perusahaan untuk moderasi konten.

Perusahaan tersebut juga mengungkapkan rencana untuk menginvestasikan $2 miliar dalam inisiatif kepercayaan dan keamanan secara global tahun ini, dengan sebagian besar tugas moderasi konten telah diotomatisasi.

Menurut TikTok, 80% konten yang berbahaya atau melanggar kini dihapus melalui teknologi berbasis AI.

PHK ini terjadi pada saat perusahaan teknologi global, termasuk TikTok, berada di bawah tekanan regulasi yang meningkat di Malaysia.

Pemerintah baru-baru ini meminta platform media sosial untuk mengajukan izin operasi paling lambat Januari untuk mengatasi meningkatnya kekhawatiran atas pelanggaran terkait dunia maya.

Belum lama ini, Malaysia mengalami lonjakan konten daring yang berbahaya, dan pihak berwenang telah meminta perusahaan seperti TikTok untuk meningkatkan upaya pemantauan mereka.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU