SELULAR.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), melalui anak perusahaannya Telkomsat, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan transformasi digital di sektor maritim Indonesia.
Melalui kerja sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri (BNM), TelkomGroup menghadirkan solusi teknologi terintegrasi yang memanfaatkan kapasitas Satelit Merah Putih 2 dapat memperkuat kedaulatan Indonesia dalam mengelola kawasan maritimnya.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menyampaikan dengan kemampuan serta pengalaman Telkomsat dalam melayani end-to-end solution ditambah coverage layanan Satelit Merah Putih 2, Indonesia kini memiliki peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kedaulatan maritim.
Solusi ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di era ekonomi digital global.
Satelit Merah Putih 2 yang diluncurkan pada Februari 2024 lalu di Cape Canaveral, Amerika Serikat, merupakan satelit HTS (High Throughput Satellite) pertama milik TelkomGroup.
Baca juga: Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 17 Provinsi
Dengan kapasitas satelit yang mencapai lebih dari 32 Gbps, satelit ini mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk area maritim yang selama ini sebagian besar masih bergantung pada layanan satelit asing.
“Langkah tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mandiri dalam pengelolaan solusi maritim di wilayah kedaulatannya,” ujar Bogi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/10/2024).
Transformasi digital di sektor maritim Indonesia selama ini menghadapi kendala besar, terutama dalam hal keterbatasan kapasitas satelit dan konektivitas yang tidak stabil.
Banyak kapal di Indonesia, mulai dari kapal nelayan hingga kapal komersial, belum dapat menikmati layanan konektivitas yang andal dan realtime.
Diharapkan dengan kehadiran Satelit Merah Putih 2, tantangan tersebut dapat segera tersolusikan.
Direktur Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menjabarkan tentang produk terbaru, yaitu “Mangoes Maritim” dan “Mangoes Nelayan” yang dirancang khusus untuk memberikan solusi konektivitas yang andal, realtime, serta kompetitif bagi seluruh pelaku industri maritim.
“Kami menyadari pentingnya konektivitas yang dapat diandalkan dalam memajukan sektor maritim Indonesia. Produk ‘Mangoes Maritim’ dan ‘Mangoes Nelayan’ hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, dan kami yakin ini akan berdampak signifikan bagi para pemilik kapal, nelayan, pebisnis di sektor maritim, hingga regulator,” ungkap Lukman.
Baca juga: Perkuat Digitalisasi Maritim, PT Bhinneka Nusantara Mandiri Gunakan Satelit Merah Putih 2
Kerja sama yang dinamakan PINISI ini tidak hanya fokus pada penyediaan konektivitas, namun juga melibatkan pengembangan solusi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional kapal.
Salah satu yang menarik dari PINISI adalah instrumen FMS (Fuel Monitoring System) milik BNM sepenuhnya dikembangkan di Indonesia, memperkuat daya saing industri dalam negeri.
Kolaborasi Telkomsat dan BNM melalui PINISI tidak hanya membantu perusahaan maritim untuk mengoptimalkan efisiensi operasional melalui pemantauan konsumsi bahan bakar yang lebih akurat dan real-time, tetapi juga mendorong berkembangnya inovasi lokal yang mampu bersaing di tingkat global, sekaligus membantu perusahaan maritim menekan biaya operasional secara signifikan.
Harga saham TLKM pada perdagangan Selasa pekan ini menjadi Rp2.990 atau naik 3,10% dari perdagangan sebelumnya.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News