Selular.ID – SoftBank Corp menyelesaikan uji lapangan pesawat nirawak bertenaga surya di stratosfer di atas negara bagian New Mexico, AS.
Uji coba Stasiun Platform Ketinggian Tinggi atau HAPS (High Altitude Platform Station) itu, memverifikasi peningkatan struktural dan fungsional pesawat yang tengah dikembangkan untuk menghadirkan konektivitas selular berkecepatan tinggi.
Dengan lebar sayap 78 meter, Sunglider memiliki kemampuan untuk membawa muatan hingga 75 kg.
Pesawat ini dikembangkan bersama AeroVironment dan Departemen Pertahanan AS (DoD) untuk mengomersialkan HAPS.
Dalam sebuah pernyataan, operator asal Jepang itu, mengatakan uji coba HAPS menunjukkan penerbangan stratosfer multi-muatan yang sesuai dengan persyaratan DoD, dan memberikan wawasan untuk pengembangan pesawat di masa mendatang.
Presiden dan CEO SoftBank Junichi Miyakawa, mencatat layanan HAPS yang direncanakan hanya mungkin dilakukan dengan pesawat berskala besar.
“Kami sangat senang dapat memverifikasi peningkatan kinerja Sunglider yang signifikan melalui uji lapangan ini dan mengonfirmasi potensi Sunglider yang sangat besar.”
Dengan suksesnya uji coba tersebut, Junichi Miyakawa optimis, pihaknya dapat mulai mengomersialkan HAPS pada 2027.
Bulan lalu, SoftBank dan Intelsat sepakat untuk mengembangkan sistem komunikasi hibrida yan dapat menghubungkan jaringan terestrial dan satelit guna menyediakan jangkauan global.
Untuk diketahui, HAPS yang beroperasi di stratosfer semakin menarik minat dalam penelitian dan industri.
Stratosfer adalah lapisan atmosfer Bumi yang kedua terendah, terletak di atas troposfer dan di bawah mesosfer.
Di antara aplikasi lainnya, HAPS dapat memberikan manfaat besar bagi industri telekomunikasi.
HAPS dapat melengkapi operasi jaringan terestrial dengan mencakup lebih banyak area permukaan, tidak mudah terganggu, dan dapat digunakan dengan cepat1.
Pada prakteknya, HAPS menggunakan pesawat terbang atau balon yang terbang atau melayang pada ketinggian sekitar 20 km.
Tanpa awak, HAPS beroperasi secara otonom, dengan beberapa sistem dapat tetap berada di stasiun pada lokasi tertentu.
HAPS juga dapat lepas landas dan mendarat, sehingga memungkinkan dilakukannya pemeliharaan berkala dan perubahan muatan.
Selain aplikasi konvensional, seperti penginderaan jarak jauh atau pengukuran in-situ untuk pengamatan bumi, HAPS memungkinkan operasi di area krisis atau dapat berfungsi sebagai simpul jaringan.
Karena mobilitasnya, HAPS dapat menghadirkan konektivitas ke area yang tidak tercakup, atau hanya tercakup sebagian, oleh jaringan selular terestrial.
Baca Juga: Kolaborasi SoftBank dan Enpower Greentech Hasilkan Baterai Solid-State