Selular.ID – Teknologi AI membawa angin segar untuk industri kripto, AI dapat memprediksi pergerakan pasar lebih efektif, Pintu sebagai salah satu aplikasi perdagangan crypto telah mengungkapkan.
Artificial Intelligence (AI) kini menjadi teknologi yang semakin menarik perhatian karena mampu mempercepat berbagai pekerjaan di banyak sektor.
Selain itu, AI juga mempermudah proses otomatisasi dalam transaksi dan trading, memungkinkan trader untuk mengoptimalkan waktu dan strategi mereka.
Dengan berbagai alat seperti chatbot dan analisis prediktif, AI mampu memberikan akses informasi yang lebih real-time dan akurat, menciptakan peluang baru yang menarik dalam investasi kripto.
Penggunaan AI sendiri juga diprediksi semakin meluas, terlihat dari survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) kepada 4,702 CEO Global termasuk Indonesia terungkap bahwa 50% CEO di berbagai perusahaan Indonesia akan terus meningkatkan penggunaan AI.
Membahas pesatnya perkembangan penggunaan AI, Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad hadir sebagai panelis dengan topik diskusi “AI and Brand Communications: Now, Next, Never yang diadakan oleh Dataxet:Sonar mengungkapkan, “Teknologi AI saat ini sudah menjadi teman yang dapat mempercepat berbagai pekerjaan rutinitas teknis.”
“Tim Marketing PINTU juga menggunakan AI sebagai penunjang untuk produksi konten dan laporan. Kami juga melihat tools AI seperti ChatGPT misalnya, perkembangannya sangat bagus, mungkin dua tahun sebelumnya output informasi yang dihasilkan masih kurang tepat, namun sekarang semakin baik dan logical,” Tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa hadirnya teknologi AI yang semakin masif, nyatanya sangat berpengaruh bagi industri crypto, membawa sinyal positif.
“Perkembangan AI sendiri juga memengaruhi kemajuan aset crypto dan teknologi blockchain. Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI dengan kapitalisasi pasar mencapai $34 miliar atau sekitar Rp527 triliun.” Kata Iskandar.
“Banyak infrastruktur AI yang digunakan industri crypto seperti, Web3, Chatbot, NFT generator, trading, hingga gaming. Meski begitu, masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan AI, crypto, dan blockchain,” tambahnya.
Tantangan dan masa depan AI dalam crypto dan blockchain juga pernah diulas oleh Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin lewat tulisannya berjudul “The promise and challenges of crypto + AI application” menyoroti semakin canggihnya teknologi blockchain dan AI dengan peningkatan jumlah use-cases (kegunaan).
Namun, Vitalik juga menilai ada tantangan yang dihadapi antara AI & crypto yakni penggunaan AI terdesentralisasi yang dapat diandalkan dengan menggunakan blockchain dan kriptografi. Namun, Vitalik optimistis bisa melihat lebih banyak use-cases AI yang konstruktif sehingga bisa digunakan dalam skala besar.
“Seiring meningkatnya perkembangan AI dan tumbuhnya proyek dan token terkait AI di dunia crypto, kami mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada investor dan trader crypto agar bisa mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat, sehingga dapat mengambil keputusan investasi dengan bijak. Kami juga yakin, ke depan, Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam adopsi teknologi AI yang diharapkan dapat terus mendorong penetrasi aset crypto di Indonesia,” tutupnya.
Baca juga : Investasi Crypto Meningkat, Pintu Kuatkan Edukasi di UNAIR