Selular.ID – Dengan daya serap mencapai puluhan juta unit per tahun, Indonesia merupakan pasar ponsel yang seksi.
Triliunan rupiah dihamburkan masyarakat Indonesia untuk membeli smartphone.
Seharusnya kue sebesar itu dinikmati oleh para pemain lokal. Sayangnya, vendor lokal kini tak mampu berbuat banyak.
Padahal jika kita melongok ke belakang, sepanjang era 3G (2007 – 2014), brand-brand lokal cukup berjaya di Tanah Air.
Siapa tak kenal Nexian. Brand lokal yang pernah identik dengan Flexi Telkom itu, pernah menggamit sekitar 20% pangsa pasar pada 2007. Penguasaan Nexian hanya kalah dari Nokia yang saat itu menjadi penguasa pasar.
Begitu pun dengan Andromax. Brand yang menjadi ujung tombak Smartfren dalam menjaring pengguna CDMA itu, pernah meraih 15% pangsa pasar pada 2013.
Popularitas yang diraih Andromax, menjadikannya sebagai salah satu pemain yang disegani.
Selain Nexian dan Andromax, dua brand lokal lain yang pernah meraih kesuksesan di pasar dalam negeri adalah Advan dan Evercoss.
Sementara merek lain yang juga pernah mencuri perhatian masyarakat, adalah Polytron, Mito, Axioo, Asiafone, HiCore, SPC Mobile dan HiMax.
Namun, era 4G yang dimulai pada akhir 2014, menjadi titik balik dari perjalanan brand-brand lokal.
Alih-alih meneruskan kejayaan, brand-brand lokal tak mampu bersaing dengan merek-merek China yang datang bagai air bah.
Dengan segudang kelebihan yang dimiliki, brand-brand China dengan cepat melibas brand lokal.
Apalagi nyaris tak ada dukungan dari pemerintah Indonesia, dalam melindungi eksistensi brand-brand lokal.
Tak dapat dipungkiri, kekuatan utama brand-brand China terletak pada harga yang terjangkau, desain yang keren, dan spesifikasi yang lebih mentereng dibandingkan pesaing.
Distribusi produk juga merata, tak hanya toko fisik namun juga daring. Alhasil, masyarakat dengan cepat beralih ke merek-merek China.
Apa boleh buat, era brand-brand lokal yang sebelumnya pernah berjaya di era 3G dan awal 4G, kini sudah lewat.
Suka tak suka, dengan kekuatan kapital dan teknologi yang dimiliki, vendor-vendor China adalah penguasa sesungguhnya pasar smartphone di Indonesia.
Baca Juga: Infografis: 12 Brand Smartphone Global yang Tumbang di Indonesia