Kamis, 31 Juli 2025

4 Program Strategis Budi Arie yang Mangkrak, Jadi Warisan yang Harus Dituntaskan Meutya Hafid

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Mantan ketua Komisi I DPR Meutya Hafid resmi dilantik sebagai pengganti Budi Arie Setiyadi, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).

Sesuai dengan nomenklatur yang baru, Meutya yang merupakan politisi Partai Golkar, akan menahkodai Kementerian Komunikasi dan Digital. Berubah dari sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Perubahan itu sejalan dengan tantangan era digital yang memberikan peluang sekaligus tantangan yang tidak ringan.

Itu sebabnya menteri yang membidangi sektor ini, harus memiliki kapabilitas sekaligus fokus pada pengembangan ekosistem digital yang lebih luas dan kuat.

Perubahan struktural dan kepemimpinan, diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di era digital yang tumbuh massif belakangan ini.

Sekaligus mengatasi berbagai masalah yang masih menghambat kemajuan sektor digital di Tanah Air, melalui regulasi-regulasi yang lebih sesuai dengan tantangan zaman.

Sektor ekonomi digital memang tak lagi dianggap sebelah mata. Pasalnya, berdasarkan kajian Kementerian Koordinator Bidang Perekomian, ekonomi digital Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.

Lihat Juga:

Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai sekitar USD 70 miliar pada 2021. Jumlah itu terus meningkat, diperkirakan menembus USD 146 miliar pada 2025.

Senada dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekomian, laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, menyebutkan  ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai penjualan kotor barang dan jasa sebesar 110 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun) di 2025.

Ke depan ekonomi digital diyakini akan semakin tumbuh.  Menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.  Apalagi jika dibandingkan negara lain, Indonesia memiliki modal dasar yang lebih dari cukup.

Seperti jumlah penduduk yang besar terutama gen Z dan milenial yang melek internet, keberadaan kelas menengah, penetrasi internet yang meluas, serta kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya iklim digital.

Tengok saja dalam 10 tahun terakhir, ekonomi berbasis digital tumbuh pesat. Seperti e-commerce, ride hailing, fintech, digital banking, pendidikan, pariwisata, dan lainnya.

Dengan potensi yang besar, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya berada dalam jajaran terdepan dalam membentuk ekosistem digital yang menguntungkan Indonesia.

Meski demikian, untuk mencapai kekuatan ekonomi digital, khususnya di kawasan Asia Tenggara, Meutya dihadapkan pada berbagai persoalan yang tak mudah diselesaikan.

Persoalan itu diantaranya, infratsruktur internet yang masih belum merata terutama wilayah pedesaan dan 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), kurangnya keterampilan digital, serta rendahnya keamanan siber.

Apalagi semasa menjabat, banyak program yang diusung oleh Budi Arie tidak berjalan dengan baik. Terutama dalam membantu operator telekomunikasi yang kini kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

Beberapa diantaranya program yang diusung oleh Budi Arie bahkan mangkrak. Tidak jelas rimbanya hingga kini.

Terkesan hanya sekedar gimmick. Khas kebanyakan politisi di Indonesia yang sekedar mengumbar janji, tanpa realisasi.

Setidaknya terdapat lima warisan mantan ketua ProJo (Pro Jokowi) itu, yang hanya menjadi ‘omon-omon’, hingga masa jabatannya sebagai Menkominfo berakhir pada 21 Oktober 2024.

Baca Juga: Tak Lagi Jadi Menkominfo, Budi Arie Berbicara Soal Digitalisasi

Halaman Selanjutnya, Empat program Budi Arie yang bisa dibilang sekedar gimmick belaka..

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU