Selular.ID – Pengguna internet di China mendekati angka 1,1 miliar pada akhir Juni 2024, naik 7,42 juta dari Desember 2023.
Lonjakan pengguna disebabkan banyaknya pilihan hiburan daring yang menarik minat banyak kalangan, baik orang muda maupun tua untuk bergabung dengan populasi internet terbesar di dunia.
Menurut laporan terbaru Pusat Informasi Jaringan Internet China (CNNIC), sebuah badan milik negara, sekitar 78% warga China daratan kini telah terhubung ke internet pada Juni 2024.
Menariknya, lebih dari 37% pengguna internet baru tertarik pada aplikasi video pendek, imbuh laporan itu.
Kebutuhan hiburan dan sosial ternyata merupakan pendorong utama penggunaan internet di China.
Sekitar 95% pengguna web di negara itu telah menonton video pendek, yang tersedia di berbagai platform populer, termasuk Douyin milik ByteDance.
Hal yang sama juga terjadi pada pesaingnya Kuaishou, serta aplikasi serbaguna milik Tencent Holdings, WeChat.
Survei menunjukkan, serial drama pendek, dengan setiap episode biasanya berdurasi beberapa menit, ditonton oleh lebih dari 52% pengguna.
Seiring dengan semakin populernya sektor ini, otoritas China telah memperketat pengawasan terhadap platform-platform tersebut.
Sejak Juni, semua drama pendek di negara itu diharuskan melalui lisensi produksi dan tinjauan konten sebelum ditayangkan.
Sebagian besar dari mereka yang bergabung dengan internet pada paruh pertama tahun ini berusia antara 10 dan 19 tahun.
Jumlah itu mencakup 49% dari total, serta orang lanjut usia berusia 50 tahun ke atas, yang mencakup 36%.
CNNIC, yang telah melakukan survei dua kali setahun terhadap sektor internet negara itu sejak 1997, mencatat perlambatan pertumbuhan pengguna, karena penetrasi internet mendekati titik jenuh.
Penambahan pengguna setahun terakhir terjadi penurunan. Tengok saja pada periode yang sama tahun lalu, China masih menambahkan sebanyak 11,09 juta pengguna internet baru.
Lonjakan Transaksi Tukar Tambah
Selain hiburan, tren pembayaran digital juga semakin populer di kalangan lansia dan warga negara asing.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, lebih dari tiga perempat pengguna internet berusia 60 tahun ke atas telah menggunakan layanan pembayaran daring.
Selama periode yang sama, lebih dari 5 juta pengunjung masuk menggunakan pembayaran seluler, meningkat empat kali lipat dari tahun lalu.
Jumlah transaksi melampaui 90 juta hingga melebihi 14 miliar yuan (US$2 miliar), meningkat tujuh kali lipat dari tahun ke tahun, menurut data CNNIC.
Hal ini terjadi setelah dua layanan pembayaran seluler dominan di China, Alipay milik Ant Group dan WeChat Pay milik Tencent, mempermudah wisatawan asing untuk membayar barang dan jasa di daratan China.
Hal itu sejalan dengan pedoman baru yang dirilis pada Maret lalu oleh Dewan Negara (kabinet nasional China).
Laporan tersebut juga menyoroti penjualan tukar tambah pada platform e-commerce, bagian dari inisiatif pemerintah nasional yang diluncurkan pada Maret 2024, untuk mendorong konsumen memperbarui peralatan rumah tangga dan kendaraan mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi yang lesu.
Pada paruh pertama tahun ini, hampir 69% peserta tukar tambah menggunakan platform daring untuk mengganti barang-barang seperti ponsel pintar dan peralatan rumah tangga tradisional.
Baca Juga: Huawei Global Flagship di Shenzhen China, Bangunan Tiga Lantai Puaskan Pengguna Produk Premium
