Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Profil Gold Apollo, Produsen Pager yang Diduga Terlibat Dalam Serangan Teroris di Libanon oleh Israel

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Didirikan oleh Hsu Ching-Kuang pada  Oktober 1995, Gold Apollo adalah perusahaan yang hingga kini tetap konsisten memproduksi pager atau penyeranta.

Meski tren komunikasi terus berkembang, dari email, SMS, telepon selular, dan hingga kini sosial media. Membuat Gen Z dan milenial menjadi asing dengan keberadaan pager.

Pada awal pendanaan, Gold Apollo hanya memproduksi pager numerik dan berfokus pada pasar domestik.

Pada akhir 1990-an, Gold Apollo mengembangkan pager alfanumerik yang sama sekali baru dan mulai membidik pasar di seluruh dunia.

Untuk memenuhi persyaratan internasional, perusahaan yang berbasis di New Taipe City itu, memperluas lini produk mereka seperti pemancar RF, penerima, dan tampilan LED nirkabel.

Baru-baru ini, perusahaan berfokus pada penggunaan produk RF untuk berbagai aplikasi di rumah sakit, restoran, dan fasilitas lainnya.

Lihat Juga:

Setelah 29 tahun didirikan, belakangan nama Gold Apollo sebagai produsen pager mendadak menjadi tenar di seluruh dunia.

Namun bukan dalam arti positif. Perusahaan tersebut diduga terlibat dalam serangan teroris di Timur Tengah yang dilakukan oleh Israel.

Perseteruan negara yahudi itu dengan Hizbullah yang merupakan faksi terkuat di Libanon, membuat eskalasi perang semakin meningkat.

Alih-alih bom dan peluru kendali (rudal), siapa menyangka, Israel menggunakan pager sebagai alat untuk meneror warga Lebanon.

Laporan Al Jazeera, Selasa (17/9), menyebutkan bahwa korban tewas dalam ledakan serentak yang berasal dari pager atau penyeranta, bertambah jadi 9 orang dan melukai 2.800 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Lebanon.

Tercatat, korban terbanyak berada di Kota Beirut, ibu kota Lebanon.

Melansir New York Times, pager yang digunakan untuk menyerang anggota kelompok militan Lebanon, Hizbullah, dibuat oleh distributor Eropa untuk produsen Gold Apollo.

Israel menyembunyikan bahan peledak di dalam sejumlah pager yang dipesan dari Gold Apollo dan ditujukan untuk Hizbullah.

Beberapa gambar dari Lebanon yang dibagikan di media sosial tampak memperlihatkan pager Gold Apollo yang telah rusak, tak berbentuk.

Baca Juga: Minyak Berpotensi Naik Masih Dipicu Konflik Israel-Iran dan Menguatnya Dolar

CNN tidak dapat menemukan lokasi geografis gambar tersebut, tetapi telah memverifikasi bahwa gambar tersebut dipublikasikan pada Selasa (17/9), hari yang sama dengan ledakan tersebut.

Setidaknya satu pager yang ditunjukkan dalam gambar tersebut adalah model Gold Apollo AR924.

Sadar bahwa serangan yang diduga dilakukan oleh Israel itu bisa merusak reputasi, pendiri dan ketua Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (18/9) bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak dengan distributor Eropa untuk menggunakan merek Gold Apollo.

Hsu mengatakan distributor tersebut, yang kemudian ia sebut sebagai BAC dalam pernyataan perusahaan, menjalin hubungan dengan Gold Apollo sekitar tiga tahun lalu.

Awalnya, perusahaan Eropa tersebut hanya mengimpor pager dan produk komunikasi Gold Apollo lainnya, katanya.

Kemudian, BAC memberi tahu Gold Apollo bahwa mereka ingin membuat pager sendiri dan meminta hak untuk menggunakan merek perusahaan Taiwan itu, katanya.

Hsu mengatakan Gold Apollo telah menemukan setidaknya satu anomali dalam transaksinya dengan distributor, dengan menyebutkan transfer kawat yang butuh waktu lama untuk diselesaikan.

Di sisi lain, Taiwan tidak memiliki catatan tentang pager Gold Apollo yang dikirim ke Lebanon atau Timur Tengah, kata seorang pejabat keamanan senior Taiwan kepada CNN Rabu (18/9).

Namun Gold Apollo mengirim sekitar 260.000 pager dari Taiwan, sebagian besar ke Amerika Serikat dan Australia, tambah pejabat Taiwan itu.

Seperti halnya pembunuhan terhadap tokoh Hamas Ismael Haniyeh, Israel belum mengeluarkan pernyataan tentang insiden tersebut.

Seiring dengan perang Israel – Hamas di Jalur Gaza, Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel – Lebanon telah meningkat sejak 8 Oktober 2023, di tengah bentrokan yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Teror bom yang dilakukan Israel melalui pager, dipastikan akan semakin meningkatkan ketegangan antar kedua negara.

Hizbullah telah berjanji melakukan pembalasan terhadap Israel setelah perangkat komunikasi berukuran kecil yang digunakan oleh anggotanya itu, meledak di seluruh Lebanon secara bersamaan.

Baca Juga: Kebal Dari Kecamuk Perang Gaza, Inilah 5 Perusahaan Teknologi Paling Bernilai di Israel

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU