Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Cara Deteksi Apakah PR Anak Gunakan ChatGPT

BACA JUGA

SELULAR.ID – Bukannya curiga dengan hasil PR anak, sih. Tapi lebih berhati-hati jika penyalahgunaan ChatGPT justru memberikan dampak buruk bagi proses belajar anak.

Sebagai orang tua atau guru, kita perlu memiliki skil membedakan hasil kerja sungguhan, atau hanya memanfaatkan teknologi untuk bermalas-malasan saat menyelesaikan PR.

Tidak semuanya buruk tentang kemajuan teknologi. Ingat, segala sesuatu yang disalahgunakan, tidak akan memberikan manfaat apapun dalam kehidupan. Lantas, bagaimana pendapat pakar mengenai PR yang dikerjakan Chat GPT?

“AI adalah fakta dari kehidupan, dan ketika digunakan dengan hati-hati, AI bisa meningkatkan pembelajaran bagi siswa,” ujar Kepala Humaniora salah satu sekolah favorit di Dubai, Colin Parkinson, mengutip Technopedia, Rabu 12 September 2024.

Parkinson menambahkan, skil mempelajari AI penting diajarkan kepada siswa untuk menjawab rasa ingin tahu siswa. Hanya saja, AI juga bisa membuat siswa kecanduan, sehingga siswa hanya mempelajari pengetahuan yang bersifat dangkal.

Baca juga: 4 Platform yang Mirip Chat GPT, Bertenaga Artificial Intelligence

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dari penyalahgunaan ChatGPT pada PR siswa, berikut tips yang perlu diketahui guru dan orang tua tentang perbedaan tugas yang dikerjakan dengan ChatGPT atau bukan:

1. Kenali QuillBot

QuillBot menjadi salah satu fitur yang bisa digunakan untuk mendeteksi bahasa, apakah PR yang siswa kerjakan adalah hasil dari ChatGPT.

QuillBot mampu mendeteksi teks dengan pola berulang pada bahasa yang digunakan, dengan gaya penulisan, dan struktur kalimat yang digunakan chatbot.

2. Pendeteksi Plagiarisme

Banyak sekali alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi plagiarisme.

Alat pendeteksi plagiarisme akan menunjukkan seberapa banyak tulisan yang dikerjakan siswa memiliki kemiripan dengan teks dari sumber lain.

Plagiarism Detector dan Grammarly, bisa menunjukkan apakah teks pekerjaan siswa hasil dari mencontek dan asal copy-paste saja.

Di Indonesia sendiri, banyak perguruan tinggi dan sekolah yang aktif menggunakan Turnitin di setiap tugas ilmiah, untuk mencegah aksi plagiarisme.

3. Parental Control Software

Tidak semuanya harus dilarang. Bisa saja, penggunaan ChatGPT dalam belajar justru mempermudah pembelajaran.

Misal, saat anak belajar bahasa asing, kerja AI sangat penting untuk mempermudah siswa memahami konteks pembelajaran.

Jika orang tua menginginkan alat pengontrol internet yang bisa diandalkan, ada banyak contoh seperti Qustodio, Norton Family, dan FamiSafe.

Platform di atas membantu orang tua mengontrol atau membatasi akses internet, hanya untuk pembelajaran saja.

Baca juga: Dari ChatGPT Memprediksi AI Masih Terus Diadopsi 10 Sampai 20 Tahun Kedepan

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU