Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Siasati Pembatasan AS, Perusahaan China Borong Mesin Pembuat Chip Senilai US$26 Miliar

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Impor peralatan China untuk membuat semikonduktor mencapai rekor selama tujuh bulan pertama tahun ini.

Perusahaan-perusahaan negara Asia itu terus meningkatkan pembelian, didorong ketakutan jika AS dan sekutunya semakin memperkuat kebijakan menghalangi mereka untuk membeli.

Tak tanggung-tanggung, menurut data perdagangan terbaru Administrasi Umum Bea Cukai China yang dirilis pekan ini, perusahaan-perusahaan China mengimpor mesin pembuat chip senilai hampir US$26 miliar.

Angka itu melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2021 dan terjadi saat pejabat Amerika, Jepang, dan Belanda berupaya meningkatkan pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan China.

Pembelian China dari perusahaan-perusahaan seperti Tokyo Electron, ASML, dan Applied Materials telah melonjak dalam setahun terakhir.

Selama periode tersebut, perusahaan-perusahaan China membeli lebih banyak peralatan kelas bawah setelah AS dan sekutunya memperketat kontrol atas akses mereka ke teknologi paling mutakhir.

Lihat Juga:

Pesta belanja itu telah membantu mendorong ekspor Belanda ke China ke level tertinggi baru, melampaui US$2 miliar pada Juli untuk kedua kalinya dalam sejarah.

Menurut laporan Bloomberg News, penjualan perusahaan Belanda ASML ke China tercatat melonjak 21% pada kuartal kedua hingga mencapai hampir setengah dari total pendapatannya.

Di mana penjualan yang terdiri dari sistem lama yang tidak dibatasi karena Beijing berupaya keras untuk membuat jenis semikonduktor yang lebih matang.
ASML adalah satu-satunya pemasok peralatan litografi tercanggih yang dibutuhkan untuk membuat chip mutakhir.

Sedangkan perusahaan China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), masih mengandalkan mesin litografi generasi lama ASML untuk mencapai terobosan teknologi pada tahun lalu.

Dengan pembelian peralatan dan mesin tersebut, produsen chip China diperkirakan akan meningkatkan produksi mereka sebesar 14% menjadi 10,1 juta wafer per bulan pada 2025.

Jumlah itu hampir sepertiga dari produksi industri global, setelah mencapai peningkatan sebesar 15% tahun ini, menurut perkiraan kelompok perdagangan SEMI pada Juni lalu.

Di sisi lain, sejak beberapa tahun terakhir, AS telah memperketat aturan yang akan membatasi kemajuan China dalam teknologi penting termasuk semikonduktor dan AI.

Langkah-langkah tersebut termasuk putaran kontrol ekspor berulang yang membatasi penjualan chip canggih dan peralatan yang mampu membuat komponen tersebut.

Baca Juga: SMIC Catat Kinerja Keuangan Positif di Kuartal Kedua 2024

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU