Selasa, 29 Juli 2025

Ribuan Karyawan Jadi Tumbal Pergeseran Core Business Cisco

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Cisco dikabarkan berencana memangkas ribuan pekerjaan dalam gelombang kedua PHK tahun ini sebagai bagian dari rencana untuk beralih ke keamanan siber dan AI.

Reuters melaporkan pemangkasan tersebut bisa sedikit lebih tinggi atau setara dengan 4.000 karyawan yang diberhentikan vendor tersebut pada Februari lalu. Sebelum melakukan pengurangan, Cisco memiliki sekitar 84.900 karyawan per Juli 2023.

Mengutip sumber anonim, Reuters menyatakan PHK tersebut terkait dengan Cisco yang mengalihkan fokusnya ke area dengan pertumbuhan yang lebih tinggi seperti AI dan keamanan siber, tetapi upaya tersebut telah berlangsung sejak tahun lalu.

Seorang perwakilan Cisco mengatakan bahwa pihaknya tidak mengomentari rumor atau spekulasi. Sesuai jadwal, perusahaan melaporkan pendapatan fiskal Q4 2024 pada 14 Agustus 2024.

Pergeseran core business yang ditempuh Cisco telah tercermin pada Juni lalu. Raksasa teknologi tersebut mengumumkan dana sebesar $1 miliar untuk melakukan investasi pada perusahaan rintisan AI seperti Cohere, Mistral AI, dan Scale AI.

Lihat Juga:

Perusahaan yang berbasis di San Jose, California itu, juga mengintegrasikan AI di seluruh produk dan layanannya termasuk keamanan, observabilitas lintas jaringan, dan ketahanan jaringan.

Di bidang keamanan siber, Cisco menyelesaikan kesepakatan awal tahun ini untuk membeli perusahaan keamanan siber Splunk senilai $28 miliar.

Berbeda dengan banyak perusahaan teknologi lainnya, seperti Nokia, Ericsson, dan Intel yang terpaksa mengurangi karyawan karena sedang mengalami masa-masa sulit, sejatinya kinerja Cisco terbilang sangat baik.

Tengok saja pertumbuhan perusahaan pada kuartal I-2024. Berbagai indikator menggambarkan soliditas keuangan yang kuat.

Tercatat pendapatan perusahaan naik menjadi $14,7 miliar, meningkat 8% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun fiskal 2023.

Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan produk sebesar 9% dan peningkatan pendapatan layanan sebesar 4%.

Secara geografis, Amerika memimpin dengan peningkatan pendapatan sebesar 14%, sementara wilayah EMEA (Europe, Middle East, Africa) tetap datar, dan wilayah APJC (Asia Pacific, Japan, Greater China) mengalami sedikit penurunan sebesar 3%.

Sementara sepanjang 2023, kinerja Cisco juga tak kalah mentereng. Perusahaan membukukan rekor pendapatan hampir $57 miliar, naik 11% dari tahun ke tahun, yang merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

Cisco juga membukukan rekor laba bersih, laba per saham, dan arus kas operasi, serta menghasilkan $10,6 miliar bagi pemegang saham.

Baca Juga: PINS dan Cisco Hadirkan Solusi Layanan Cloud Terintegrasi bagi Perusahaan di Indonesia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU