JAKARTA, SELULAR.ID – Google menyebut jika perusahaan yang gunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif makin maju, benarkah?
Sebelumnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif kini tengah booming dan naik daun.
Berbagai perusahaan pun berlomba-lomba untuk mengadopsi AI generatif.
Model AI generatif adalah salah satu jenis AI yang bisa menghasilkan konten secara otomatis, mulai dari teks, gambar, audio, data sintetis, dan lain sebagainya.
Investasi dan adopsi AI tersebut dilaporkan membuahkan hasil positif.
Sejumlah perusahaan disebut semakin cuan, dengan mencetak kenaikan pendapatan hingga 6 persen atau lebih.
Setidaknya begitulah menurut survei baru dari Google Cloud dan National Research Group.
Baca juga: Appdome Rilis Resolusi Ancaman Seluler Bertenaga GenAI
“Riset kami menunjukkan bahwa pengadopsi awal AI generatif menuai hasil yang signifikan, mulai dari peningkatan pendapatan, layanan pelanggan yang lebih baik, hingga peningkatan produktivitas,” kata Oliver Park, wakil presiden Google Cloud.
Dalam riset tersebut, Google mensurvei 2.508 pemimpin senior perusahaan global dengan pendapatan 10 juta dollar AS (kira-kira Rp 159,2 miliar) atau lebih.
Survei ini, Google lakukan dalam rentang waktu 23 Februari hingga 5 April 2024.
Dari mereka yang disurvei, sebanyak 61 persen (sekitar 1.529 perusahaan) mengatakan bahwa perusahaannya menggunakan AI generatif untuk setidaknya satu aplikasi.
Dari jumlah tersebut, 1.132 perusahaan atau sekitar 74 persen melihat adanya keutungan dalam adopsi atau investasi menggunakan AI generatif selama setahun.
Dari 1.132 perusahaan, sebanyak 86 persen (sekitar 973,6 perusahaan) melaporkan bahwa pendapatan mereka naik 6 persen atau lebih.
Dari sisi produktivitas, AI generatif dilaporkan meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 45 persen.
Banyak dari peningkatan produktivitas, menurut 70 persen responden, berasal dari proses TI dan produktivitas staf.
Meski, laporan Google tidak menyebutkan jenis proses TI apa.
Peningkatan produktivitas lainnya termasuk waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan insight dan akurasi yang lebih baik.
Baca juga: Review iQOO Z9 5G: Performa Gahar, Bodi Tipis, Baterai Jumbo
Lebih dari setengah responden menganggap AI sebagai pendorong pertumbuhan bisnis.
Survei Google Cloud ini juga mencatat bahwa, rata-rata, perusahaan melihat peningkatan prospek dan akuisisi pelanggan dari tools AI.
Di industri ritel dan manufaktur, AI juga dikreditkan sebagai pembangkit prospek yang tinggi.
Selain itu, 82 persen responden di layanan keuangan mengatakan bahwa pertumbuhan terbesar perusahaan tercapai berkat AI.
“AI generatif bukan hanya inovasi teknologi. Ini pembeda yang strategis,” kata Oliver Park yang Selular lansir dari Venture Beat, Minggu (11/8/2024).
“Organisasi yang berinvestasi dalam AI generatif saat ini adalah yang akan berada pada posisi terbaik untuk berhasil dalam dekade mendatang,” sambungnya.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News