Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Para Pakar Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia

BACA JUGA

Selular.ID – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), sebuah aplikasi crypto all-in-one, kembali merayakan ajang Coinfest Asia 2024, festival crypto terbesar di Indonesia.

Dalam rangkaian Coinfest Week, PINTU hadir kembali dengan menggelar acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering yang mengusung tema “Unleashing Southeast Asia Web3 Potential”.

Acara yang berlangsung di Valle Bali, Canggu ini merupakan hasil kolaborasi antara PINTU, AWS Startups, dan Saison Capital. Pada kesempatan ini, tiga pakar memberikan pandangan mereka tentang perkembangan Web3 di Asia Tenggara.

Qin En Looi, Partner di Saison Capital, menyatakan bahwa Web3 di Asia memiliki potensi besar, terutama dalam sektor keuangan, yang didukung oleh lingkungan yang kondusif. “Banyak lembaga dan pemerintah di Asia telah mulai bereksperimen dengan teknologi blockchain untuk menciptakan berbagai solusi baru,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, “Saya telah berdiskusi dengan banyak pengembang Web3 dan melihat bagaimana mereka dapat menjangkau masyarakat luas. Langkah sederhana seperti memungkinkan pengguna memiliki dompet crypto dengan berbagai opsi login melalui media sosial atau email sangat membantu. Pengembang Web3 harus berhenti bermalas-malasan dan terus berinovasi, terutama dalam menciptakan UI & UX yang lebih mudah diakses.”

Lihat Juga:

Brian Limiardi, Co-founder & CEO Copra Labs, menyoroti bahwa negara-negara seperti Thailand dan Vietnam, meskipun memiliki komunitas developer dan pasar yang lebih kecil, mampu mengatasi tantangan dan terus berkembang. “Pasar Web3 di Indonesia mungkin lebih kompetitif karena Indonesia memiliki ruang Web2 yang besar dan dinamis. Namun, kunci utama untuk mendorong pertumbuhan Web3 adalah kebangkitan sektor Decentralized Finance (DeFi),” jelasnya.

Meskipun banyak narasi baru bermunculan, Brian menekankan bahwa DeFi tetap menjadi fondasi dari infrastruktur aplikasi yang jelas.

Tytan.eth (Ty Blackcard), Co-Founder Magnify Cash, menilai bahwa pasar Web3 di Asia memiliki daya tarik tersendiri. “Jika kita melihat pasar di Amerika Serikat dan Kanada, masyarakat di sana sudah sangat mengenal crypto. Tantangan mereka kini bukan lagi kesadaran, melainkan hambatan dalam hal edukasi,” katanya.

Di sisi lain, Tytan.eth menambahkan, “Di Asia, khususnya di Indonesia, kita berada pada tahap awal dalam mengenal crypto. Meskipun volume transaksinya belum besar, potensinya sangat menarik untuk diperhatikan. Kolaborasi di Asia juga terasa lebih mudah dan energinya mengalir lebih bebas dibandingkan pasar Barat. Banyak energi, uang, dan perhatian yang mengarah ke kawasan ini.”

Menurut laporan Emergen Research, pasar Web3 di Asia Tenggara diperkirakan akan bernilai $6,4 miliar pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 50,2%. Berdasarkan data dari Chainalysis, Indonesia menempati posisi ke-7 di dunia dalam hal adopsi crypto.

Jonathan Hartono, Head of Community PINTU, optimis bahwa pasar Web3 di Indonesia akan terus berkembang dengan cepat. “Dengan tersedianya infrastruktur yang mendukung, investor crypto di Indonesia dapat berinvestasi, trading, dan menjelajahi dunia Web3 hanya dengan menggunakan aplikasi PINTU.

Kami yakin developer di Indonesia tidak hanya akan tumbuh dalam jumlah, tetapi juga akan menghadirkan inovasi yang berskala global,” tutupnya.

Baca juga : Pintu Pro Web Berikan Kemudahan Investasi Bagi Trader Pro

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU