SELULAR.ID – Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov yang ditangkap pihak berwenang Prancis, ternyata memiliki kekayaan fantastis.
Seperti Selular beritakan sebelumnya, pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap pihak berwenang Prancis di sebuah bandara di luar Paris.
“Petugas dari kantor antipenipuan Prancis, yang berada di bawah bea cukai Prancis, menahannya pada Sabtu (24/8/2024) malam setelah ia tiba di Bandara Bourget dengan penerbangan dari Azerbaijan,” BFMTV melaporkan, yang Selular lansir, Senin (26/8/2024).
Pria berusia 39 tahun itu kabarnya dicari berdasarkan surat perintah penangkapan Prancis karena kurangnya moderasi di Telegram yang menyebabkannya digunakan untuk pencucian uang, perdagangan narkoba, dan berbagi konten pedofilia.
Di balik kisahnya yang kontroversial, Durov sering disebut sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia.
Ia menggambarkan dirinya sebagai penganut paham libertarian, antialergi, dan vegetarian. Berikut ini profil Pavel Durov.
Melansir dari Forbes, Senin (26/8/2024), Pavel Durov lahir pada 10 Oktober 1984, di Leningrad (sekarang Saint Petersburg).
Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Turin, Italia, tempat ayahnya bekerja.
Baca juga: Kronologi Prancis Tangkap CEO Telegram Pavel Durov, Rusia Turun Tangan
Durov lulus dari Departemen Filologi Universitas Negeri Saint Petersburg pada 2006 dengan gelar kelas satu.
Kakek Durov, Semyon Petrovich Tulyakov, bertempur dalam Perang Dunia II dan menerima beberapa penghargaan militer.
Ayahnya, Valery Semenovich Durov, adalah seorang Doktor Filologi dan akademisi terkenal.
Durov memiliki darah Ukraina dari ibunya.
Sebelum membuat Telegram, Durov mendirikan VKontakte (VK) bersama Ilya Perekopsky pada 2006, terinspirasi dari Facebook.
Melansir Good Returns, nilai VK tumbuh hingga mencapai USD 3 miliar di bawah kepemimpinan Durov.
Ia terlibat dengan polisi pada 2011 atas tuntutan untuk menghapus halaman milik politisi oposisi.
Kisahnya Mendirikan Telegram
Durov secara terbuka menentang upaya Mail.ru Group untuk membeli VK pada tahun 2012 dan menjual 12% sahamnya di VK kepada Ivan Tavrin pada Desember 2013.
Di sela kejadian tersebut, ia mendirikan aplikasi perpesanan instan Telegram bersama saudaranya Nikolai Durov pada tahun 2013.
Pavel Durov kemudian mengajukan pengunduran dirinya sebagai CEO VK pada 1 April 2014, yang awalnya diyakini terkait dengan Perang Rusia-Ukraina.
Ia kemudian mengklarifikasi bahwa itu adalah lelucon April Mop pada 3 April 2014.
Durov menolak untuk menyerahkan data pribadi pengunjuk rasa Ukraina kepada badan keamanan Rusia dan memblokir halaman Alexei Navalny di VK.
Ia diberhentikan sebagai CEO VK pada 21 April 2014, dengan alasan surat pengunduran diri sebelumnya.
Durov mengklaim bahwa VK secara efektif diambil alih oleh sekutu Vladimir Putin. Ia lalu meninggalkan Rusia.
Kekayaan Pavel Durov: Punya Mata Uang Kripto
Baca juga: Pavel Durov: Telegram Sudah Menyebar Luas Seperti Kebakaran Hutan!