Selular.ID – Sejak 2017, Apple telah merelokasi produksi iPhone ke India. iPhone SE merupakan model pertama yang dirakit di negara anak benua itu.
Pada 2022, Apple memulai produksi iPhone 14 di India tiga bulan setelah perilisan produk. Belakangan, produksi di India dimulai bahkan sebelum produk rilis sama sekali.
Hal ini menunjukkan kecenderungan Apple memangkas kesenjangan jadwal produksi di India dan China, sehingga beberapa model terbaru, seperti iPhone 15 buatan India telah tersedia hanya dalam beberapa minggu setelah peluncurannya.
Meski demikian, produksi di India sebelumnya hanya mencakup varian dasar iPhone 15. Model iPhone Pro masih diproduksi secara eksklusif di China.
Namun kini peta telah berubah. Mitra manufaktur Apple, Foxconn Technology — yang sebelumnya dikenal sebagai Hon Hai Precision — dipastikan akan merakit varian tertinggi dalam beberapa minggu setelah peluncuran globalnya pada musim gugur ini.
Menurut laporan Bloomberg, Foxconn telah melatih ribuan pekerja di pabriknya di negara bagian India, Tamil Nadu, dalam upaya untuk membuat iPhone 16 Pro dan Pro Max sedekat mungkin dengan peluncuran global.
Upaya produksi menunjukkan raksasa teknologi tersebut tengah berupaya untuk mengurangi ketergantungannya pada China di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Pada Juni, dilaporkan bahwa Apple merakit sekitar $14 miliar iPhone di India pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu membuat hampir 14% atau sekitar 1 dari 7 iPhone-nya di India. Foxconn telah merakit sekitar 67% iPhone buatan India, sementara Pegatron merakit sekitar 17%.
Apple diharapkan memproduksi iPhone 16 standar buatan India yang tersedia pada hari yang sama saat generasi terbaru mulai dijual di seluruh dunia.
Mitra Apple lainnya, unit Pegatron di India dan konglomerat Tata Group, juga dapat segera mulai membuat model Pro, yang memerlukan jalur produksi yang lebih terspesialisasi.
Pada akhir tahun, iPhone buatan India ditargetkan dapat memenuhi permintaan lokal. Perakitan lokal kemungkinan akan membantu Apple mengurangi harga model Pro hingga 10% dibandingkan dengan perangkat impor, yang dikenakan bea masuk oleh pemerintah India.
Diketahui, impor komponen yang mahal dan pajak domestik membuat harga iPhone 16 Pro dan Pro Max lebih tinggi di India, dibandingkan dengan beberapa pasar asing yang memiliki sedikit atau tidak ada pajak.
Raksasa teknologi AS itu akan mengekspor sebagian besar model Pro dan Pro Max buatan India ke Eropa, Timur Tengah, dan AS karena permintaan untuk versi yang lebih tinggi dan lebih mahal relatif lebih sedikit di India, namun, musim liburan mendatang dapat meningkatkan penjualan.
Bulan lalu, Apple memangkas harga iPhone di India hingga 6.000 rupee (sekitar $71,7) menyusul pengurangan bea masuk dasar untuk ponsel di negara itu, dan potensi perlambatan penjualan di China.
India memang digadang-gadang akan menjadi basis produksi selanutnya, namun China tetap menjadi pusat pembuatan iPhone sekaligus pasar luar negeri terbesar bagi Apple.
Meski demikian, perusahaan yang didirikan oleh median Steve Jobs itu, telah menghadapi persaingan ketat dari para pesaing seperti Huawei Technologies dan pengawasan yang meluas terhadap penggunaan teknologi asing di tempat kerja.
Menurut data dari firma riset Canalys, Apple kini berada di peringkat keenam di China dengan pangsa pasar sebesar 14%, turun 2% poin persentase, dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2023.
Sebaliknya vendor-vendor China mendominasi semua lima posisi teratas dalam pengiriman ponsel untuk kuartal kedua 2024 di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Berbeda dengan China, penjualan tahunan Apple di India mencapai rekor hampir $8 miliar. Dari jumlah itu, iPhone menyumbang lebih dari setengah penjualan pada Juli lalu.