Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

PDN Terkena Serangan Ransomware, Mahasiswa Penerima KIP Kena Imbas

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Serangan ransomware ke Pusat Data Nasional (PDN) juga terdampak ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sebelumnya, hacker Lockbit 3.0 meminta tebusan Rp 131 miliar jika pemerintah Indonesia menginginkan data yang ada di PDN pulih kembali.

PDN yang merupakan naungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini berisikan data milik sejumlah kementerian maupun lembaga di Indonesia.

Kemendikbudristek di bawah Nadiem Makarim ini salah satu tenant pusat data yang Kominfo ampu tersebut.

Efeknya, nyaris sejuta mahasiswa harus mengunggah ulang data-data mereka.

TONTON JUGA:

Data Kemendikbud di PDN — tepatnya PDN Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya — yang terdampak adalah data Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, program bantuan sosial di bidang pendidikan tinggi.

Namun, untung saja, Kemdikbud memiliki back up data di server yang dimilikinya sendiri.

Baca juga: Kominfo Beri Penjelasan Peretasan PDN, DPR: Tak Masuk Akal

Kemendikbudristek mengungkapkan, data cadangan (back up) penerima dan pendaftar KIP Kuliah aman.

Namun sebagian besar mahasiswa tetap diminta upload ulang data ke pusat data Kemendikbudristek.

Kemendikbudristek saat ini tengah memulihkan sistem KIP Kuliah menggunakan data cadangan tersebut guna memastikan tidak ada mahasiswa yang kehilangan haknya dalam hal pencairan dan pendaftaran KIP Kuliah.

“Kami berupaya sesegera mungkin untuk dapat memulihkan layanan KIP Kuliah berdasarkan data cadangan yang kami simpan di pusat data Kemendikbudristek,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek, Suharti PhD dalam keterangan persnya, Senin (1/7/2024).

Dia menjelaskan, proses pemindahan, pemulihan, dan rekonfigurasi interkoneksi sistem KIP Kuliah dengan sistem lain di pemerintah membutuhkan waktu.

Baca juga: Data PDN yang Terkena Ransomware Tidak Bisa Kominfo Pulihkan

Sehingga sistem KIP Kuliah akan kembali beroperasi sepenuhnya paling lambat pada 29 Juli 2024.

Pemulihan ini dilakukan Kemendikbudristek menyusul terjadinya “penyanderaan” data di server Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) oleh Brain Chipper.

SIMAK JUGA:

Ikuti berita Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU