Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Menengok Saham-saham Operator Telekomunikasi, Ada Prediksi Menguat

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Banyak pihak menilai emiten telekomunikasi akan melanjutkan momentum kinerja positif di kuartal II-2024 seiring peningkatan lalu lintas (traffic) data.

Riset dari Ciptadana Sekuritas, terbit pada Rabu (17/7/2024) memproyeksi, PT Indosat Tbk (ISAT) dan emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan melaporkan kinerja keuangan teranyar pada pekan ketiga hingga keempat Juli, sedangkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) mungkin sedikit lebih lambat.

Ciptadana percaya, TLKM, meskipun memiliki beberapa kekhawatiran terkait pertumbuhan mobile, akan memberikan kinerja keuangan yang sesuai dengan proyeksi analis karena kenaikan tarif dan stabilitas biaya.

Sementara, EXCL dinilai memiliki potensi untuk mengalahkan perkiraan laba analis berkat pertumbuhan pendapatan yang kuat dan pengendalian biaya yang disiplin.

Kemudian, kata Ciptadana, ISAT diperkirakan akan memberikan pertumbuhan tercepat, tetapi hasilnya kemungkinan akan sejalan dengan perkiraan pasar.

Baca juga: Jual Beli Saham, XL Axiata Perluas Ekspansi di Pasar Global

“Kami mempertahankan peringkat overweight di sektor telekomunikasi. Pilihan utama kami adalah EXCL karena prospek pertumbuhannya dan potensi kenaikan setelah realisasi M&A yang menurut kami dapat diselesaikan pada 4Q24F [kuartal IV-2024],” tulis analis Ciptadana.

Ciptadana memandang, TLKM juga menarik karena valuasinya yang menarik, sementara ISAT menawarkan peluang pertumbuhan dari realisasi sinergi.

Seperti Ciptadana, riset RHB, dirilis pada Kamis (18/7), juga menyematkan rating overweight, yang berarti positif untuk sektor telco.

Pilihan utama RHB di sektor ini masih EXCL, karena potensi merger dan bisnis fixed broadband yang berkembang.

RHB mengharapkan EXCL dan ISAT akan membukukan pertumbuhan EBITDA di kuartal II-2024 sekitar satu digit (dengan level menengah hingga tinggi), berkat meningkatnya konsumsi data dan ARPU (rerata pendapatan per pengguna) yang lebih tinggi.

Di sisi lain, TLKM akan tetap berada pada jalur untuk mencapai targetnya, yakni pertumbuhan EBITDA satu digit (di level rendah hingga menengah).

Khusus TLKM, RHB memprediksi akan adanya potensi aliran dana asing untuk perusahaan pelat merah tersebut.

Menurut RHB, TLKM tampaknya akan mengalami penurunan harga saham yang terbatas, karena valuasinya yang sudah murah.

Aliran dana asing, mengutip RHB, didukung oleh indeks harga konsumen (CPI) di Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan pada Juni.

Sedikit berbeda, aliran dana asing EXCL diproyeksi terbatas, mengingat akuisisi pelanggan fixed broadband yang tertunda dan jadwal yang tidak jelas untuk mergernya dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Baca juga: Perbandingan Kinerja Perusahaan Menara Telekomunikasi MTEL, TOWR dan TBIG

Menilik kinerja saham, TLKM terkoreksi 1,54 persen secara harian pada Kamis, per pukul 15.04 WIB. Saham TLKM naik 13,03 persen dalam sebulan, kendati masih minus 18,99 persen sejak awal tahun (YtD).

Saham ISAT naik 2,80 persen secara harian dan tumbuh 16,10 persen secara sebulan dan 27,20 persen YtD.

Tidak ketinggalan, saham EXCL melemah 0,45 persen secara harian, tetapi masih menguat 4,21 selam sebulan belakangan.

Sejak awal 2024, saham EXCL sudah terapresiasi 11,50 persen.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU