Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Harga Bitcoin Terkini, Simak Dampak Rilis Data Inflasi AS ke BTC dkk

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Meski sempat mengalami penurunan ke bawah harga $55.000 pada perdagangan Senin (8/7/2024), pergerakan Bitcoin (BTC) menunjukan pemulihan dimana sempat mencapai level $59.469 pada perdagangan Rabu (10/7/2024).

Sementara hari Minggu (14/7/2024) ini, Bitcoin (BTC) sempat menyentuh harga $60.194.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan seminggu terakhir pasar kripto mengalami masa-masa penuh gejolak di tengah penjualan bitcoin (BTC) oleh pemerintah Jerman dan kekhawatiran tentang distribusi pengembalian ke kreditur Mt.

Gox yang sudah tidak beroperasi lagi juga menimbulkan kekhawatiran di pasar kripto saat ini.

“Namun, prospek bullish belum berakhir didukung oleh faktor makroekonomi,” kata Panji.

“Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan pada Selasa (9/7/2024) bahwa mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi.”

“Ini tampaknya mengisyaratkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan,” sambungnya.

Baca juga: Harga Bitcoin Berpotensi Mengalami Penurunan Apa Faktor Pendorongnya?

Setelah pernyataan tersebut, peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (0,25%) pada FOMC 18 September 2024 meningkat menjadi 70%.

Jika terjadi, suku bunga acuan akan menjadi 5,00%-5,25%.

Sementara itu, pada pertemuan FOMC 31 Juli, The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunganya, menurut CMEWatchtools.

Selain itu, Bitcoin berhasil pulih didorong oleh perdagangan ETF Bitcoin spot di AS.

Menurut data SoSo Value, dari Senin (8/7/2024) hingga Rabu (10/7/2024), ETF ini mencatat arus masuk sebesar $654,3 juta hanya dalam tiga hari perdagangan saja.

Sementara itu, pasar minggu ini menantikan rilis data inflasi AS, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Kamis (11/7/2024), yang diprediksi akan menjadi 3,1% YoY, lebih rendah dari periode sebelumnya di angka 3,3% YoY.

Laporan Indeks Harga Produsen (IHP) pada Jumat (12/7/2024) diprediksi tetap di angka 2,2% YoY, sama dengan periode sebelumnya.

Baca juga: Penipuan Kripto Makin Merajalela, Kerugian Capai Rp22,7 T

“Jika angka inflasi yang diumumkan melampaui harapan pasar, ini akan berpotensi memberikan dampak negatif pada Bitcoin,” ujar Panji.

“Namun, jika angka inflasi sesuai dengan atau bahkan lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Bitcoin dan pasar kripto secara umum.”

“Dari sisi analisa teknikal, Jika BTC bertahan di atas $57.000, ada peluang menguji resistance $60.000. Jika turun di bawah $57.000, BTC berpotensi kembali melemah ke $54.000 – $55.000,” tutup Panji.

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Selular sekada membuat informasi dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU