Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Waduh, Satelit Starlink Cegah Lapisan Ozon Memulihkan Diri

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Satelit milik perusahaan layanan internet milik Starlink ternyata bisa menghalangi lapisan ozon di atmosfer Bumi untuk memulihkan diri.

Menurut studi terbaru, para peneliti dari University of Southern California memperkirakan adanya efek berbahaya dari satelit yang menyuntikkan polutan berbahaya seperti aluminium oksida ke atmosfer bagian atas, ketika satelit ini terbakar saat masuk kembali ke Bumi.

Menurut peneliti, melansir dari Futurism, Kamis (20/6/2024), satelit-satelit yang sudah selesai beroperasi ini mungkin berkontribusi terhadap “penipisan lapisan ozon yang signifikan”.

Lapisan ozon sendiri menjadi pelindung Bumi dari radiasi sinar ultraviolet Matahari.

Sebagian besar peneliti berfokus pada polutan yang dilepaskan ketika roket diluncurkan.

TONTON JUGA:

Namun, rupanya ada implikasi dari ribuan satelit yang sudah tak berfungsi alias pensiun dari tugasnya dan terbakar di atmosfer.

Hal tersebut pun kian relevan dengan kerusakan yang mungkin terjadi, apalagi SpaceX telah meluncurkan hampir 6.000 satelit Starlink hingga saat ini.

Baca juga: Indonesia Siapkan Satelit Serupa Starlink, Tetapi Berbeda Orbit

Bahkan, perusahaan Elon Musk ini juga berencana menambahkan puluhan ribu atau lebih satelit internet mereka di orbit rendah Bumi (low-earth orbit) alias kurang 5.000 km di atas Bumi.

Salah satu penulis dan peneliti astronomi di University of Southern California Joseph Wang menyebutkan dalam pernyataan.

“Hanya dalam beberapa tahun terakhir orang mulai berpikir ini (satelit Starlink) mungkin menjadi masalah. Kami adalah salah satu tim pertama yang melihat apa implikasi dari fakta-fakta ini,” tulisnya.

Bobot Polutan Per Satelit

Karena hampir tak mungkin mendapatkan pembacaan akurat dari jenis polutan yang dilepaskan ketika satelit kembali memasuki atmosfer Bumi, para ilmuwan hanya memperkirakan efeknya pada lingkungan sekitar.

Dengan mempelajari bagaimana logam umum yang dipakai dalam pengembangan satelit berinteraksi satu sama lain, tim ilmuwan memperkirakan, kehadiran aluminium meningkat di atmosfer hampir 30 persen pada tahun 2022 saja.

Para ilmuwan mendapati, satelit dengan bobot 550 pon menghasilkan sekitar 66 poin nanopartikel aluminium oksida ketika memasuki kembali ke Bumi. Hal ini ditengarai akan memakan waktu 30 tahun untuk melayang ke atmosfer.

Makin Banyak Satelit, Tingkat Polutan di Angkasa Makin Tinggi

Baca juga: Telkomsel Punya Senjata Rahasia Kalahkan Kecepatan Internet Starlink

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU