Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

5 Langkah Antisipasi Ransomware yang Semakin Ganas

BACA JUGA

Setelah peretasan berhasil dikendalikan, langkah berikutnya adalah melakukan penilaian mendalam untuk melihat seberapa parah peretasan yang terjadi.

Sistem dan data yang terkena serangan perlu diidentifikasi dengan menggunakan alat dan teknik forensik untuk memahami sifat peretasan.

Selain itu, penting untuk melihat jenis data yang telah berhasil diambil alih oleh peretas – apakah itu data pribadi, informasi keuangan, atau dokumen rahasia – dan potensi dampaknya terhadap individu dan organisasi.

Analisis bagaimana pelanggaran terjadi, apakah melalui phishing, malware, atau ancaman dari dalam, juga sangat penting untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

3. Melakukan Komunikasi Terhadap Pengguna Layanan

Salah satu bentuk langkah tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh penyedia layanan ketika terjadi krisis seperti peretasan dan kebocoran data adalah melakukan notifikasi dan edukasi ke para pengguna, agar mereka dapat mengantisipasi risiko yang lebih besar.

Notifikasi yang transparan tersebut penting agar pengguna tahu bahwa data mereka telah terdampak.

Sehingga ada kewaspadaan misalnya dalam menerima kontak yang tidak dikenal yang melancarkan modus kejahatan, dan juga tidak sembarang percaya pada verifikasi pada data yang telah diretas.

Perusahaan atau instansi memegang peran penting dalam mengedukasi langkah-langkah yang perlu diambil terhadap pengguna yang datanya terdampak.

4. Mengembangkan Redundant / Duplication System

Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan atau instansi dalam mengelola data-datanya adalah sistem cadangan atau yang sering dikenal dengan ‘Redudancy’, yang merupakan aspek terpenting dari infrastruktur data center.

Adanya komponen cadangan ini untuk memastikan data dan layanan dapat tetap diakses dalam kondisi apapun.

Dengan redundancy, sistem di dalam data center dapat terus bekerja dan data akan tetap tersedia sekalipun mengalami gangguan.

Menerapkan Load Balancing dan Data Replication di beberapa data center yang berbeda juga dapat meningkatkan lapisan redudancy yang dapat membantu instansi atau perusahaan untuk tetap dapat memberikan layanan mereka dalam masa krisis.

Selain itu, backup system dalam SOP pelayanan seperti verifikasi memakai data lain yang tidak terdampak juga dapat menjadi opsi agar layanan dapat terpulihkan.

Baca juga: Indonesia Menjadi Serangan Utama Ransomware “ShrinkLocker”

5. Meningkatkan Sistem Keamanan Siber Secara Berkelanjutan

Terakhir, tingkatkan infrastruktur keamanan siber perusahaan dan instansi secara bertahap dan menyeluruh.

Implementasikan langkah-langkah keamanan yang telah di-update seperti Multi-Factor Authentication (MFA), Network Segmentation, dan Threat Detection yang baik.

Berikan pelatihan kepada anggota dan karyawan secara bertahap tentang kesadaran akan pentingnya keamanan siber.

Lakukan Security Audit dan penilaian kerentanan (vulnerability assessments) secara teratur untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman dan ancaman baru.

SIMAK JUGA:

Ikuti berita Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU