Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

WhatsApp Lindungi Photo Profile Pengguna yang Tak Mudah di Screenshot

BACA JUGA

Selular.ID – Sejauh ini pengguna WhatsApp tak kesulitan jika ingin mengambil tangkapan layar (screenshot) foto profil pengguna lain.

Namun sekarang dan kedepannya hal tersebut tak mudah untuk melakukannya, pasalnya Meta pemilik aplikasi pesan singkat tersebut dikabarkan sedang melakukan uji coba fitur privasi baru di WhatsApp.

Dengan fitur WhatsApp baru ini, perusahaan ingin memberikan rasa aman ke pengguna dan kontrol lebih besar terhadap siapa yang dapat mengakses konten mereka.

Dalam pengujian Beta, upaya mengambil tangkapan layar menghasilkan layar hitam atau pesan kesalahan “tidak dapat mengambil tangkapan layar karena pembatasan aplikasi.”

Saat mengambil screenshot, muncul teks bertuliskan “This app doesn’t allow screenshot” atau “Aplikasi ini tidak mengizinkan tangkapan layar”.

Untuk keamanan diketahui baru-baru ini baru-baru ini, seorang peneliti keamanan menemukan database tidak aman di internet yang berisi jutaan kode keamanan Google, Facebook, juga WhatsApp yang dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja.

Sehingga pakar keamanan menyarankan agar tidak menggunakan pesan SMS untuk kode autentikasi dua faktor karena kerentanannya terhadap intersepsi atau kompromi.

Basis data internal, yang ditemukan oleh peneliti keamanan Anurag Sen, dibiarkan tidak terlindungi tanpa kata sandi meskipun terhubung ke internet.

Siapa pun yang mengetahui alamat IP database akan dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan browser web berstandar rendah.

Meskipun tidak jelas mengenai kepemilikan database yang terekspos, pihak yang bersalah diketahui adalah YX International, sebuah perusahaan Asia yang menyediakan perutean pesan teks SMS, dan layanan lainnya.

YX International mengamankan database setelah TechCrunch menghubungi perusahaan tersebut.

Sen menyarankan agar tidak menggunakan pesan SMS untuk kode autentikasi dua faktor. Dengan aliran harian sebanyak 5 juta pesan SMS yang dikirimkan di seluruh dunia, database YX International adalah gudang informasi sensitif.

“Banyak perusahaan memindahkan server produksi mereka ke cloud tetapi autentikasi dasar dan enkripsi tidak dilakukan. Basis data yang terekspos menunjukkan, bahwa metode untuk menyimpan dan memproses 2FA harus lebih kuat dan aman,” ujar Sen.

Jake Moore, penasihat keamanan siber global di ESET, mengatakan, kata sandi sekali pakai melalui SMS adalah pilihan yang jauh lebih aman daripada mengandalkan kata sandi saja.

Baca Juga:Jutaan Kode Keamanan Google, WhatsApp, Facebook Bocor Secara Online

Tetapi ketika ancaman kini berlapis-lapis, akun-akun memerlukan perlindungan multi-lapis yang paling kuat agar tetap aman

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU