Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Karyawan yang Mahir AI Bakal Dapat Kenaikan Gaji

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Amazon Web Services (AWS), bagian dari Amazon.com, pada hari ini merilis penelitian baru terkait kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dengan gaji karyawan.

Jika kecerdasan buatan atau AI digunakan sepenuhnya, pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan dan kecakapan di bidang AI diprediksi menerima kenaikan gaji hingga lebih dari 36%.

Sementara pekerja di bidang teknologi informasi (53%) serta riset dan pengembangan (49%) akan mendapatkan kenaikan gaji tertinggi.

Untuk lebih memahami tren penggunaan AI yang muncul dan kebutuhan pelatihan di tempat kerja di kawasan Asia Pasifik, AWS bekerja sama dengan Access Partnership untuk melakukan studi regional yang berjudul “Mengakselerasi Keterampilan AI: Menyiapkan Tenaga Kerja Asia-Pasifik untuk Pekerjaan di Masa Depan.” Di Indonesia sendiri, studi ini melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan yang disurvei.

TONTON JUGA:

Selain kenaikan gaji yang signifikan, 98% pekerja di Indonesia mengharapkan bahwa keterampilan AI mereka akan membawa dampak positif terhadap karir mereka, termasuk peningkatan efisiensi kerja, minat untuk berkembang secara intelektual, dan juga mempercepat kariernya.

Baca juga: AWS Investasikan Rp71 Triliun Semenjak Hadir di Jakarta

Sebanyak 96% pekerja di Indonesia menunjukkan minat untuk mengembangkan keterampilan AI guna mempercepat karir mereka, dan minat ini melintasi berbagai generasi.

Sebanyak 97% dari Generasi Z, 98% dari Millennial, dan 93% dari Generasi X ingin untuk terampil di bidang AI, sementara 75% dari para baby boomers, yakni kelompok demografi yang identik dengan usia pensiun, mengatakan bahwa mereka akan mendaftar untuk kursus peningkatan keterampilan AI jika ditawarkan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa imbal hasil produktivitas dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan AI bisa sangat besar bagi Indonesia.

Pengusaha yang disurvei mengharapkan produktivitas organisasi mereka meningkat hingga 57% karena teknologi AI mendorong inovasi dan kreativitas (78%), mengotomatiskan tugas-tugas yang repetitif (77%), dan meningkatkan alur kerja dan hasil (74%). Pekerja meyakini bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi mereka hingga 58%.

Perusahaan-perusahaan di Indonesia bersiap untuk fokus sepenuhnya terhadap AI

Kecepatan transformasi AI yang terjadi di seluruh Indonesia sangat luar biasa. Hampir semua perusahaan(99%) memperkirakan perusahaan mereka akan menjadi organisasi yang didorong oleh AI pada tahun 2028.

Sementara sebagian besar perusahaan(98%) percaya bahwa departemen IT mereka akan menjadi pihak yang paling diuntungkan, mereka juga memproyeksikan bahwa departemen riset dan pengembangan (97%), operasional bisnis (97%), sales dan pemasaran (96%), keuangan (94%), sumber daya manusia/SDM (91%), dan legal (85%) juga akan mendapatkan manfaat yang signifikan dari AI.

“Gelombang AI yang tengah menghampiri kawasan Asia Pasifik, tidak terkecuali Indonesia, mengubah cara bisnis beroperasi dan cara kita bekerja. Penelitian kami menunjukkan bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas, yang akan berdampak pada peningkatan gaji bagi pekerja terampil,” ujar Abhineet Kaul, Director at Access Partnership.

“Bertambahnya jumlah organisasi yang diperkirakan akan memanfaatkan solusi dan tools AI secara makin mendalam, ditambah terus bergulirnya inovasi yang didorong oleh AI, menciptakan kebutuhan bagi pengusaha maupun pemerintah untuk membina tenaga kerja yang mampu mengarahkan perkembangan AI saat ini dan pada masa depan,” sambungnya.

AI Generatif, yakni jenis AI yang dapat menciptakan konten dan gagasan baru dengan cepat, termasuk percakapan, cerita, gambar, video, musik, dan lainnya, telah menarik perhatian masyarakat umum dalam setahun terakhir, dan teknologi ini sudah mulai mengubah tempat kerja di Indonesia.

Sebanyak 98% dari perusahaan dan pekerja yang disurvei memperkirakan akan menggunakan tools AI generatif dalam pekerjaannya selama lima tahun ke depan.

Ada 82% perusahaan menyoroti ‘peningkatan inovasi dan kreativitas’ sebagai manfaat utamanya, diikuti peningkatan kinerja (78%) dan mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan yang bersifat repetitif (70%).

Baca juga: AWS Sebut Perkembangan AI Bakal Semakin Masif di Tahun 2024

“AI generatif menawarkan peluang yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya untuk mentransformasi bisnis di seluruh Indonesia, dan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan AI sangat penting bagi tenaga kerja masa depan,” ungkap Emmanuel Pillai, Head of Training and Certification, ASEAN, AWS.

“Dari layanan keuangan hingga konstruksi dan ritel, berbagai industri mengadopsi AI dengan cepat. Itulah sebabnya mengapa tenaga kerja yang berkecakapan AI sangat penting untuk menciptakan budaya inovasi dan meningkatkan produktivitas di Indonesia.”

“Di AWS, kami membantu berbagai organisasi, antara lain platform pembelajaran secara daring yang beroperasi di Indonesia, yakni RevoU, untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan peserta didik mereka. Mereka memahami betul bahwa AI generatif adalah masa depan,” sambungnya.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU