Selular.ID – Perusahaan teknologi asal China, baru-baru dilaporkan mengembangkan teknologi baru untuk sensor fingerprint, atau sensor sidik jari ultrasonik buatan sendiri.
Hal ini diketahui dari paten yang baru saja diajukan oleh perusahaan ke lembaga kekayaan intelektual
Pendaftaran paten itu menandai pengembangan alat pemindai sidik jari mandiri bagi Huawei, agar tidak bergantung lagi pada perusahaan lain.
Paten baru Huawei yang bernama Ultrasonic fingerprint recognition module, system and electronic device itu didaftarkan dengan nomor CN117058725A.
Teknologi itu dideskripsikan memiliki desain sensor yang menjanjikan peningkatan akurasi identifikasi sidik jari.
Langkah ini diambil oleh Huawei karena banyak pembuat smartphone saat ini mengandalkan solusi dari Goodix, yang dibatasi oleh paten Qualcomm.
Samsung Galaxy S10 adalah smartphone pertama yang memiliki fitur sensor tersebut.
Saat ini, sensor fingerprint ultrasonik digunakan di beberapa smartphone kelas atas, terutama smartphone seri S flagship Samsung. Namun, solusi ini dibatasi oleh paten yang dimiliki oleh Qualcomm.
Paten baru Huawei menunjukkan bahwa mereka bertujuan untuk menciptakan teknologi pengenalan fingerprint ultrasonik alternatif, yang berpotensi membebaskan mereka dari ketergantungan pada paten perusahaan lain.
Spesifikasi paten tersebut meliputi rincian teknis konstruksi sensor, termasuk tumpukan elektroda umum, lapisan piezoelektrik, dan serangkaian unit elektroda piksel.
Pada rincian teknisnya, dijelaskan cara sensor beroperasi dalam mode transmisi, serta penerimaan untuk menangkap informasi sidik jari dengan akurasi lebih tinggi.
Baca Juga:Tinggal Menghitung Hari, Tablet Huawei MatePad 11.5 Papermate Rilis
Meskipun rincian teknisnya rumit, paten baru Huawei mengisyaratkan ambisi untuk mengembangkan teknologi sidik jari ultrasonik sendiri, sehingga berpotensi mengurangi ketergantungan pada solusi perusahaan lain di masa depan.