Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Terungkap Bentuk Suap SAP ke Pejabat KKP dan BAKTI Kominfo

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Terungkap sejumlah bentuk suap yang perusahaan teknologi Jerman, SAP berikan kepada para pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), sekarang bernama BAKTI Kominfo.

Terungkapnya bentuk suap itu usai Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) memberikan dokumen informasi.

SAP menyuap para pejabat tersebut dengan memberikan sejumlah uang, fasilitas perjalanan ke luar negeri hingga barang-barang mewah.

Dalam dokumen Pengadilan Distrik Timur Virginia, pihak SAP pada periode 2015-2018 melalui pihak perantara SAP Indonesia dan personelnya terlibat dalam praktik suap dengan pejabat Indonesia.

Suap itu untuk memperoleh keuntungan bisnis bagi perusahaan.

TONTON JUGA:

Adapun keuntungan yang dimaksud berhubungan dengan sejumlah kontrak antara SAP dan entitas pemerintahan di Indonesia.

Dalam dokumen itu, Jaksa menyebut keterlibatan 3 pihak dari Indonesia yang meliputi 2 karyawan SAP Indonesia dan seorang konsultan.

Baca juga: 8 BUMN, Kementerian dan Pemda yang Terseret Kasus Korupsi SAP

Cerita suap dimulai pada 8 Juni 2018, saat itu seorang pekerja SAP Indonesia dan seorang konsultan Indonesia mengatur beberapa skema penyuapan untuk pejabat KKP.

Dua orang perwakilan SAP tersebut bermaksud menyuap pejabat KKP dalam bentuk uang sekitar Rp50 juta hingga Rp70 juta.

“Pegawai SAP [Indonesia] dan konsultan di Indonesia membahas jumlah keseluruhan suap sekitar Rp50 juta hingga Rp70 juta (sekitar US$3.600 sampai dengan US$5.040 di 2018),” demikian isi dari dokumen pengadilan itu, Senin (15/1/2024).

Selain nilai suap, pihak SAP turut membahas cara pengiriman uang itu. Jaksa menyebut bahwa pejabat KKP itu meminta uang tunai.

Pihak SAP Indonesia dimaksud pun disarankan untuk “membawa amplop kosong”.

“Dan mengoordinasikan pertemuan dengan konsultan tersebut di lobi KKP,” tulis jaksa.

Di sisi lain, sekitar Maret 2018, SAP Indonesia bertindak untuk keuntungan pihak perusahaan pusat memperoleh sejumlah kontak pengadaan perangkat lunak dan jasa ke BP3TI.

Dalam proses kontrak itu, SAP melalui agennya menyediakan sejumlah barang berharga ke pejabat pemerintahan di Indonesia sekaligus keluarga.

Selanjutnya, pada sekitar Juni 2018, beberapa pejabat BP3TI termasuk seorang pejabat tinggi di lembaga tersebut dan setidaknya satu anggota keluarganya pergi ke AS.

Mereka ditemani oleh perwakilan SAP Indonesia.

“Perwakilan karyawan SAP Indonesia itu membayar untuk belanja besar-besaran pejabat BP3TI itu dan seorang anggota keluarganya, di antaranya membeli tas, gantungan kunci, barang-barang baru, oleh-oleh dan barang-barang lain,” demikian bunyi dakwaan jaksa.

Tidak sampai di situ, karyawan SAP Indonesia juga membelikan pejabat BP3TI itu sebuah jam mewah.

“8 Juni 2018, SAP, dengan menggunakan sarana perdagangan antarnegara, mengirimkan pesan teks dari Amerika Serikat ke rekan lain di Indonesia, memperbarui informasi pembelian dan mengirimkan gambar perjalanan belanja,” jelas dakwaan.

“SAP Employee 6 memiliki anggaran sekitar US$10.000 selama lima hari dan, selama waktu itu, juga membelikan pejabat BP3TI sebuah jam tangan mewah,” sambungnya.

Tanggapan BAKTI Kominfo

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU