Selular.ID – Beberapa tahun terakhir ini, merupakan masa yang sulit, apalagi di tahun 2023 terus membawa kabar duka terutama untuk Elon Musk.
Elon Musk tidak diragukan lagi adalah salah satu orang terkaya dan tersukses di dunia. Sebagai miliarder yang pada dasarnya menciptakan pasar kendaraan listrik dengan Tesla, dia juga menaklukkan ruang angkasa dengan SpaceX dan Starlink.
Namun, terlepas dari semua usahanya yang sukses, Musk baru-baru ini dikaitkan dengan Twitter (X), yang diakuisisi senilai $44 miliar.
Sayangnya, platform tersebut, yang merugi kiri dan kanan, kini bernilai 71% lebih rendah dari harga pembelian Elon Musk.
Di tengah krisis kemanusiaan akibat konflik Palestina-Israel, ditambah meningkatnya ketakutan terhadap kredibilitas dan keandalan AI dan kehancuran yang dialami oleh Elon Musk, para pemain teknologi terbesar juga menderita kerugian yang cukup besar.
Terutama upaya untuk memecahkan masalah terbesar pada platform nya kali ini ialah soal monetisasi, beberapa kesalahan yang terjadi dalam proses ini, dan Musk tidak menanggapi kritik dengan hati-hati.
Misalnya, baru-baru ini platform tersebut dituduh antisemitisme. Ketika ditanya tentang pendapatnya tentang masalah ini, Musk menggunakan ungkapan “pergilah sendiri” mengenai pengiklan.
Tentu saja, respons-respons ini justru menimbulkan permasalahan baru dan bukan menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini.
Banyak perusahaan, termasuk Apple, telah mengakhiri perjanjian periklanan mereka dengan Twitter. Di bawah kepemimpinan Musk, perusahaan mengambil beberapa langkah untuk mencegah masalah tersebut dan menghindari ketergantungan pada iklan.
Misalnya, Grok AI memperkenalkan fitur seperti streaming bebas iklan dan berbagi yang dikurasi melalui langganan X Premium. Namun tampaknya hal tersebut tidak berhasil karena nilai X terus menurun.
Fidelity, reksa dana yang awalnya mendukung pembelian X oleh Elon Musk, kini nilai platform tersebut kurang dari sebesar 71,5%.
Penurunan ini menyebabkan platform tersebut hanya bernilai 28,5% dari nilai akuisisi $44 miliar pada tahun 2022.
Sementara itu, pesaing seperti Meta dan Snap mengalami peningkatan nilai saham, memposisikan diri mereka sebagai opsi periklanan yang lebih aman dibandingkan X.
Baca juga : Desember Ini Elon Musk Puncaki Daftar Orang Terkaya di Dunia, Mark Zuckerberg Jauh