Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Tak Ada Kota di Indonesia yang Masuk 100 Besar Smart City Dunia

BACA JUGA

Riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR 2023) yang dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss juga meneliti tingkat daya saing digital dari 64 negara.

Tercatat, daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia.

Indonesia mencatat peningkatan daya saing digital secara signifikan yang melonjak enam peringkat dari posisi 51 dunia pada 2022.

Bahkan dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus naik hingga 11 peringkat.

“Pada 2019, Indonesia ada di posisi ke-56 dan kini naik ke posisi 45 dunia,” jelas Bris.

“Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan transformasi digital yang signifikan,” ujarnya.

“Kami harap laporan ini dapat membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024,” sambungnya.

IMD WDCR yang dirilis akhir 2023, membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara.

Lima negara dengan daya saing digital terbaik versi IMD World Digital Competitiveness 2023 adalah pertama Amerika Serikat, lalu Belanda, kemudian Singapura, disusul Denmark dan ada Swiss di peringkat kelima.

Riset ini juga menunjukkan daya saing digital Indonesia lebih unggul dibanding sejumlah negara Asia lain seperti India (peringkat 49), Filipina (59) dan Mongolia (63).

Namun di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah jauh dari Singapura (peringkat 3), Malaysia (33) dan Thailand (35).

IMD menilai ada dua faktor utama yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia.

Pertama, pertumbuhan investasi yang agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, terutama dari sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital.

Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan.

Untuk terus mendorong daya saing digital, Indonesia juga perlunya peningkatan kecepatan internet.

Masalah maraknya pembajakan perangkat lunak (software) juga menjadi persoalan yang masih perlu diselesaikan untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia.

Dua faktor lain yang menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia adalah terkait pendidikan dan pelatihan, serta kurangnya riset dan pengembangan teknologi.

Baca juga: Wamenkominfo Nezar Patria ingin Setiap BPSDMP Lahirkan Pendekar Digital

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU