JAKARTA, SELULAR,ID – Tidak ada kota di Indonesia yang masuk 100 besar dunia peringkat kota pintar alias smart city.
Hal ini terungkap berdasarkan hasil riset dari World Digital Competitiveness Ranking (WDCR 2023) yang dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss.
Jakarta dengan segala fasilitas teknologi di berbagai bidang seperti transportasi, finansial dan lainnya, hanya menempati posisi 102.
Selain Jakarta, ada sejumlah kota lainnya di Indonesia yang berada di posisi 150 besar.
TONTON JUGA:
Selain Jakarta, ada Medan yang menempati posisi 112 dan Makassar yang berada di posisi ke 114.
Riset dari World Digital Competitiveness Ranking (WDCR 2023) yang dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD), juga menyebut peringkat kecepatan internet Indonesia berada di rangking 62 dari 64 negara.
Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia juga perlu ditingkatkan lantaran hanya ada di urutan 60 dunia.
Indonesia tercatat terus mengalami penurunan dalam dua hal tersebut dalam lima tahun terakhir.
Lebih lanjut, Indonesia juga perlu meningkatkan hibah untuk paten teknologi terbaru (high-tech) dan meningkatkan angka pekerja dengan keahlian dan pengetahuan teknologi khusus, untuk memperbaiki daya saing digital.
Sementara terkait pendidikan dan pelatihan, Indonesia perlu menambah total anggaran untuk pendidikan, rasio murid-guru di pendidikan tinggi, angka lulusan sains, jumlah sarjana perempuan, dan prestasi di pendidikan tinggi.
Baca juga: Tips Tingkatkan Speed WiFi Guna Optimalkan Internet di Rumah
“Berdasarkan banyak riset yang telah kami lakukan, peningkatan investasi pendidikan dan pelatihan terbukti meningkatkan daya saing digital lantaran memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada,” Professor Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) yang membuat riset tersebut dan disampaikan ke Selular, Rabu (24/1/2024)..
“Ke depan, kami perkirakan akan terjadi lonjakan permintaan tenaga kerja terkait teknologi dan AI (artificial intelligence/ kecerdasan buatan),” sambungnya.
WDCR 2023 meneliti daya saing digital dari 64 negara dengan melihat tiga faktor utama: pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan.
Kampus yang menyediakan pendidikan bagi para eksekutif dan pemimpin bisnis ini berharap riset daya saing digital ini bisa membantu pemerintah dan bisnis untuk memahami perbaikan sektor yang perlu dilakukan ketika melakukan transformasi digital guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Laporan lengkap daya saing digital dari IMD Competitiveness Center dapat diakses di tautan berikut.
Tahun ini, Indonesia juga berhasil melakukan peningkatan di sejumlah riset IMD lain.
Pada 2023, daya saing Indonesia secara keseluruhan naik ke posisi 34 dunia, daya saing talenta Indonesia naik ke posisi 47, dan tingkat ekonomi keberlanjutan Indonesia ada di posisi 19 dunia.
Sebagai tambahan, sejumlah kota di Indonesia pun tercatat sebagai kota pintar (smart city) dunia seperti Jakarta (102),
Peringkat Daya Saing Digital Indonesia
Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol