Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

SAP Berencana PHK 8.000 Karyawan Usai Kasus Suap BAKTI Kominfo

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Setelah didakwa melakukan suap ke sejumlah pejabat Indonesia, ada kabar buruk lagi bagi perusahaan software asal Jerman, SAP.

Pasalnya, SAP berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 8.000 karyawan.

Sebelumnya SAP menjadi perbincangan publik dunia termasuk Indonesia karena kasus suap yang mereka lakukan di sejumlah negara termasuk ke pejabat tanah air.

SAP terbukti bersalah usai melakukan suap ke beberapa pejabat Indonesia, termasuk Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo).

TONTON JUGA:

Setelah berita suap ke pejabat Indonesia termasuk BAKTI Kominfo, SAP kini berencana melakukan PHK kepada 8.000 karyawan.

Dalam laporan keuangan terbaru SAP, perusahaan mengumumkan kalau PHK massal ini bertujuan untuk merestrukturisasi di tahun 2024.

Baca juga: SAP Buka Suara Terkait Suap Pejabat Indonesia

Pemecatan ini juga menjadi upaya demi beralih ke teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Ini bagian dari rencana restrukturisasi tahun 2024 yang dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan bisnis masa depan,” tulis SAP dalam laporannya.

Mereka menjelaskan kalau SAP bakal fokus pada bidang pertumbuhan strategi utama, khususnya Business AI.

Perusahan juga ingin mengubah peraturan operasional demi mewujudkan sinergi organisasi dan efisiensi yang didorong AI.

“Dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan pendapatan yang sangat terukur di masa depan,” lanjut SAP.

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

Chief Financial Officer Dominik Asam mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari tujuan perusahaan untuk “memanfaatkan sepenuhnya peluang” gelombang teknologi yang bergerak cepat berikutnya.

Chief Financial Officer SAP, Dominik Asam mengaku kalau PHK ini adalah bagian dari tujuan perusahaan untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang gelombang teknologi yang sedang berkembang cepat.

“Peluang besar berikutnya adalah AI, dan kami ingin melakukan persiapan dengan baik untuk itu,” timpal dia.

Maka dari itu, SAP Ingin fokus meningkatkan keterampilan pekerjanya pada perkembangan teknologi itu.

Bahkan Asam mengaku kalau mereka sudah mengalokasikan sekitar 2 miliar Dolar AS (sekitar Rp 31,3 triliun) untuk realisasi rencana tersebut selama dua tahun ke depan.

“Sebagian besar dari orang-orang ini ingin kami berikan pelatihan ulang dan dipindahkan ke posisi baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut Asam mengklaim kalau bisnis cloud mereka memang berkembang. Namun permintaan layanan software konsumen SAP justru turun signifikan.

“Kami memenuhi janji untuk mengubah SAP menjadi perusahaan cloud dan berkembang,” tandasnya.

Baca juga: Mengenal Undang-Undang Praktik Korupsi Asing yang Menjerat SAP, Berujung Denda Rp 3,4 Triliun

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU