Selular.ID – Pagi ini media sosial X (Twitter) ramai di perbincangkan oleh netizen soal Tolak Gambar AI, tapi sedikit ada yang janggal.
Tweet dengan tagar #TolakGambarAI menjadi trending topik dan sudah sebanyak lebih dari 5.000 akun yang memperbincangkan hal yang sama.
Apabila mengutip aksi ini didasari karena sebuah perlawanan dari Artist dan Ilustrator dalam memerangi usaha penormalisasian dan komersialisasi penggunaan mesin ekploitasi non-etis AI Generative Image.
Serta mereka yang tergabung juga menuntut keadilan terhadap setiap karya dan hak ciptanya.
Karena makin kesini dirasa para Artist menjadi resah karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap hak cipta.
Baca juga : Tahun 2025 Bisnis Artificial Intelligence (AI) Diperkirakan Naik 72%
Tapi sedikit ada yang aneh di sini, bila melihat isi cuitan para netizen, mereka yang berkomentar rata-rata menggunakan foto bergambar animasi.
Entah ini bentuk kampanyenya dengan menampilkan karya mereka sendiri, atau malah gambar-gambar yang dijadikan foto profil tersebut dibuat juga oleh AI?
Kalau menurut salah satu netizen yang dianggap berimbang menyatakan, “Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) memang bisa menjadi pedang bermata 2, tergantung siapa yg menggunakannya. Tapi faktanya AI digunakan oleh byk negara & perusahaan teknologi raksasa.”
Kampanye seperti ini ada sisi benarnya kalau nasib para artist ataupun ilustrator akan tersaingi dengan teknologi AI, namun juga seharusnya sadar bahwa di zaman yang serba canggih ini dengan teknologi semua hal sulit di bendung.
Dan sebenarnya AI merupakan inovasi kreativitas, tergantung bagaimana pemakai dan menyikapinya, dan tidak harus maksa tolak AI.
Akhir dari pada cuitan ini adalah, netizen juga ramai membalas bahwasanya aksi seperti ini adalah gerakan yang aneh.
#TolakGambarAI adalah sebuah gerakan yang aneh menurut ku. Kenapa? karna yang melakukan penolakan adalah Artist dan Ilustrator.
Dimana Artist adalah sebagaian besar seniman yang membuat gambar dengan cara konveksional, dan Ilustrator adalah sebagian besar seniman (c)— GooGon 🇵🇸|🇮🇩 and 237 others (@_googon) January 3, 2024
Baca juga : Artificial Intelligence Diprediksi Terus Tumbuh, Puncaknya Di Tahun 2030