Selular.ID – Menurut data dari Global Index, Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah startup AI tertinggi di dunia, dengan jumlah mencapai 4.643 startup. Diikuti oleh China dengan 1.337 startup, Inggris dengan 630 startup, dan Israel dengan 402 startup.
Sementara itu, negara tetangga Indonesia, Singapura, berada di posisi 10 dengan 165 startup. Indonesia sendiri tidak ada di daftar 10 besar.
Top 10 countries with highest AI startups, 2023:
1.🇺🇲 USA: 4,643 no of startups
2.🇨🇳 China: 1,337
3.🇬🇧 UK: 630
4.🇮🇱 Israel: 402
5.🇨🇦 Canada: 341
6.🇫🇷 France: 338
7.🇮🇳 India: 296
8.🇯🇵 Japan: 294
9.🇩🇪 Germany: 245
10.🇸🇬 Singapore: 165According to AI Index 2023 annual…
— Global Index (@TheGlobal_Index) January 30, 2024
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan startup AI. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain:
Kurang tersedianya talenta AI yang mumpuni
AI merupakan bidang yang kompleks dan membutuhkan talenta yang mumpuni. Indonesia masih tertinggal dalam hal ketersediaan talenta AI, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
Dukungan pemerintah yang masih kurang
Pemerintah Indonesia belum memberikan dukungan yang cukup untuk pengembangan startup AI.
Malahan AI mau dibatasi penggunaannya, dan salah satu pengamat teknologi, Alfons Tanujaya sejujurnya tidak setuju dengan itu.
“Waktu Kominfo mengeluarkan peraturan pembatasan AI, saya pribadi kurang setuju. Bukan berarti, AI itu tidak perlu dibatasi, AI itu perlu dibatasi.”
“Tetapi yang jadi masalah di Indonesia implementasinya penetrasinya itu belum ada apa-apanya. Jadi ibaratnya belum berkembang tapi sudah di kekang.” Jelasnya Alfons.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat AI
Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari manfaat AI. Hal ini membuat permintaan akan produk dan layanan AI masih rendah.
Untuk meningkatkan jumlah startup AI di Indonesia, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.
Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar untuk pengembangan startup AI, baik dari segi regulasi, pendanaan, maupun sosialisasi. Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan manfaat AI.
Regulasi yang mendukung perkembangan startup AI akan memberikan kepastian hukum bagi startup AI untuk beroperasi. Hal ini akan menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di startup AI.
Sosialisasi tentang manfaat AI akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat AI. Hal ini akan mendorong permintaan akan produk dan layanan AI, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah startup AI.
Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan hal-hal berikut untuk meningkatkan jumlah startup AI di Indonesia:
Masyarakat bisa meningkatkan minatnya terhadap bidang AI dengan mengikuti kursus atau pelatihan AI. Selain itu, masyarakat juga bisa mendukung startup AI dengan menjadi pengguna produk dan layanan AI.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia bisa meningkatkan jumlah startup AI dan menjadi pemain utama dalam industri AI global.
Alfons Tanujaya juga menambahkan kepada Selular.ID bahwa di Indonesia memang sudah ada startup di bidang AI namun jumlahnya masih sedikit.
Baca juga: Artificial Intelligence Diprediksi Terus Tumbuh, Puncaknya Di Tahun 2030