Selular.ID – Kepala antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager berencana melakukan perjalanan ke AS minggu depan untuk bertemu dengan para CEO Apple, Alphabet, dan Nvidia, untuk membahas regulasi digital Eropa dan kebijakan persaingan.
Mengutip penasihat Komisaris, Reuters melaporkan bahwa Vestager telah menjadwalkan pertemuan dengan CEO Apple Tim Cook, CEO Alphabet Sundar Pichai, CEO Broadcom Hock Tan, dan CEO Nvidia Jensen Huang.
Wanita asal Denmark itu, akan mengunjungi San Francisco dan Palo Alto, California pada 11 Januari dan 12 Januari. Pertemuan tambahan dijadwalkan dengan CTO OpenAI Mira Murati dan CSO Jason Kwon.
Vestager memegang posisi kunci dalam merumuskan kebijakan persaingan untuk Komisi Eropa (EC). Pada Desember 2023, Komisi Eropa meminta Apple dan Google untuk memberikan lebih banyak informasi tentang praktik terkait transparansi berdasarkan Digital Services Act (DSA) dan memberi mereka waktu satu bulan untuk menanggapinya.
Selain Apple dan Google, pada 2023 Komisi Eropa menempatkan Meta Platforms, Amazon, induk TikTok, ByteDance, dan Microsoft juga berada di bawah kewenangan DSA.
Merespon regulasi baru, pada 12 Desember 2023, Apple menawarkan pengembang pihak ketiga akses ke sistem pembayaran selulernya sebagai cara untuk menghindari denda besar dari Komisi Eropa.
Tak dapat dipungkiri, sikap keras Uni Eropa terhadap para raksasa teknologi dunia, membuat nama Margrethe Vestager semakin popular.
Keputusan tanpa kompromi Vestager, terutama terhadap Google, menjadikan Uni Eropa berada pada barisan terdepan dalam upaya menekan dominasi mereka agar pasar tidak terus terdistorsi.
Lahir pada 13 April 1968, Margrethe Vestager adalah seorang politikus kawakan asal Denmark. Saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa sejak Desember 2019 dan Komisaris Eropa untuk Persaingan sejak 2014.
Vestager adalah anggota Partai Sosial Liberal Denmark, dan Aliansi Partai Liberal dan Demokrat untuk Eropa atau Alliance of Liberals and Democrats for Europe (ALDE) di tingkat Eropa.
Sebelum bergabung dengan Komisi Eropa, ia bertugas di pemerintahan Poul Nyrup Rasmussen Denmark sebagai Menteri Urusan Gerejawi dari 1998 – 2000 dan Menteri Pendidikan dari 1998 – 2001.
Dalam kapasitasnya sebagai Komisaris Persaingan, Vestager telah memperoleh pengakuan internasional karena menyelidiki, mendenda, atau mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan multinasional besar termasuk Google, Apple, Amazon, Facebook, Qualcomm, dan Gazprom.
Dia telah digambarkan sebagai “penghancur kepercayaan paling kuat di dunia yang kaya” dan “pengatur paling terkenal di dunia”.
Upaya Vestager dalam menahan dominasi para raksasa teknologi kini berkembang menjadi langkah preventif. Tengok saja kebijakan terbaru Uni Eropa.
Pada Kamis (24/3/2022), ia memenangkan dukungan dari anggota Uni Eropa dan anggota parlemen Uni Eropa untuk proposal yang digagasnya, Digital Markets Act (DMA).
Melalui DMA yang kemudian berubah nama menjadi DSA (Digital Service Act), Uni Eropa berpeluang mengendalikan kekuatan raksasa teknologi melalui undang-undang untuk pertama kalinya, ketimbang penyelidikan antitrust yang panjang.
Dengan aturan itu, selangkah lagi blok tersebut dapat mencegah raksasa teknologi seperti Google, Meta, dan Apple mendominasi pasar digital, perubahan dari praktik sebelumnya yang mengeluarkan denda besar untuk pelanggaran antimonopoli di masa lalu.
Baca Juga: Akhirnya di Dalam Negeri Sendiri, Google Bayar Denda Antimonopoli US$700 Juta