Minggu, 3 Agustus 2025

Gempa Bumi Membuat Rencana Penutupan 3G di Jepang Menjadi Tertunda

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Gempa yang melanda Jepang membuat rencana operator telekomunikasi mematikan jaringan 3G menjadi tertunda.

Operator terbesar ketiga, SoftBank Corp menunda penutupan 3G karena beberapa pelanggan yang terkena dampak gempa bumi di Semenanjung Noto menghadapi kesulitan untuk beralih ke layanan 4G atau 5G.

SoftBank menyebutkan bahwa pihaknya menunda penutupan 3G dari 31 Januari hingga 15 April.

SoftBank menyatakan akan memberikan pembaruan mengenai perpanjangan tanggal penghentian untuk pelanggan di daerah yang terkena bencana.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda barat laut Suzu di Semenanjung Noto di prefektur Ishikawa pada 1 Januari.

Gempa yang mengejutkan Jepang pada awal tahun 2024 telah menewaskan lebih dari 200 orang. Guncangan yang bertitik pusat di Semenanjung Noto itu disusul dengan tsunami setinggi 1,2 meter yang menerjang kawasan pantai terdekat.

Baca Juga: Jika Ingin 5G Maksimal di Indonesia, Pemerintah Harus Lakukan Ini 

Otoritas Jepang sampai saat ini masih melakukan pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Jaringan telekomunikasi juga belum sepenuhnya pulih.

KDDI pada 17 Januari 2024, menyatakan layanan komunikasi tidak tersedia atau sulit digunakan di beberapa wilayah terdampak gempa.

Disebutkan bahwa pemulihan darurat dicapai dengan menghadirkan stasiun pangkalan portabel yang dipasang di kendaraan dan memasang antena menggunakan broadband satelit di stasiun pangkalan di semua kecuali daerah yang sulit dijangkau.

Diketahui, KDDI menutup jaringan 3G pada Maret 2022 dan NTT Docomo menargetkan awal tahun 2026. Data GSMA Intelligence menunjukkan Docomo mengakhiri jaringan 3G di Jepang pada 2023 dengan 3,1 juta koneksi, sedangkan SoftBank 442,600.

SoftBank telah memberi tahu pelanggannya yang menggunakan ponsel 3G dan paket harga bahwa mulai 1 Februari 2024, mereka tidak akan dapat menggunakan layanan komunikasinya.

Pihak telekomunikasi bahkan telah memperingatkan akan secara otomatis membatalkan paket 3G mulai 1 Februari 2024.

Untuk diketahui, seiring dengan optimalisasi jaringan 4G, sejumlah operator selular di berbagai belahan dunia, telah mematikan atau sedang dalam proses mematikan jaringan 3G mereka.

Crnogorski Telekom mengungkapkan pihaknya akan menghentikan jaringan 3G pada akhir tahun ini di Montenegro.

Belum lama ini, Slovak Telecom mengonfirmasi akan memulai penghentian 3G bulan ini.

Di tempat lain, Telia Finlandia memulai penghentian jaringan 3G awal bulan ini, sementara bisnisnya di Denmark dan Lituania telah menghentikan jaringan 3G masing-masing.

Di Inggris, EE mengonfirmasi akan mulai mematikan jaringan 3G pada Januari 2024, sementara Virgin Media O2 akan mematikan jaringan 3G pada tahun 2025.

Bagaimana dengan Indonesia? Dimulai sejak maret 2022, sejumlah operator seluler di Indonesia secara serempak akan menonaktifkan atau menghapus sinyal 3G di layanan mereka.

Hal ini berkaitan dengan arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kominfo yang menilai bahwa pengguna layanan 3G sudah tidak signifikan lagi, terlebih semenjak pandemi covid-19.

Meskipun sinyal 3G akan dihilangkan, namun layanan 2G tetap dipertahankan. Kominfo menyebutkan alasan sinyal 2G tetap dipertahankan karena layanan ini masih dibutuhkan khususnya dalam aktivitas basic service (voice dan SMS). Layanan ini dibutuhkan, terutama untuk wilayah terpencil yang belum memiliki akses internet dan dalam kondisi kedaruratan.

Baca Juga: Bangkrutnya WeWork Bikin Boncos Pendiri SoftBank Masayoshi Son

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU